bocah itu bernama pengawas
Tuiiiiiit...tuuuiiiit..tuuuiiiit suara alarm berbunyi tepat jam 24.00. aku tergagap dari tidurku. setelah aku ucapkan syukur akupun bergegas mandi. Pagi ini aku dan teman teman pengawas ada acara iring iring anak teman ke kota Brebes. Kami diminta kumpul di kantor dinas pendidikan jam 03.00. sebagai pengawas baru aku tidak mau mengecewakan mereka.
Dengan sepeda motor aku diantar anak saya. sesampai di kantor dinas ternyata masih sepi. aku berfikir jangan jangan sudah ditinggal. aku tunggu beberapa waktu. Sekitar 10 menit datang pak Budi, pak Sodiqin, kemudian pak Pomo dan seterusnya hingga jam 04.00 para pengawas baru siap.
Waah ini pengawas pendidikan seharusnya tidak begini. Terlalu lama molor dan menyia-nyiakan waktu. sebetulnya hal ini sudah saya peediksi sebelumnya. sebagai orang baru saya pun tidak berani komentar apapun.. Kami ber14 orang akhirnya berangkat tepat pukul 04.15. sepanjang jalan bapak bapak pengwas itu saling bercengkerama dan tertawa terpingkal pingkal. Saling mengejek satu sama lain. Berceloteh ini itu. dari masalah keluarga, Masalah sekolah binaan sampai masalah tugas dengan tetap berkelakar dan tawa yang bebas lepas. saling berteriak mengenang peristiwa yang di mereka jumpai di sekolah binaan dan di kantor pengawas.
Ketika memilih jalan yang dilewati, mereka pun berebut ..lucu tidak ada bedanya dengan anak anak. Bahkan ketika mau sholat pun mereka berebut depan sambil tertawa kepingkal pingkal.
Tibalah saatnya perut mulai bergejolak dan mengeliat minta diisi. Kami pun berebut memilih jenis makanan yang dan rumah makan mana yang harus kami tuju. haaa..haaa.lucu sekali...orang orang tua kalo berkumpul sama dengan bocah. Lari lari...teriak teriak...tertawa tertawa...aku pun hanya senyum senyum sambil menulis kolom ini.
Dalam hati aku bertanya...bisakah aku menyesuaikan dengan mereka.Beliau beliau pengawas yang terhormat ini. Kegiatan lebih banyak kumpul...guyon...makan....sama sekali tidak produktif. sebentar sebentar ke kamar kecil. Sudah lebih dari empat pom bensin yang susah kami singgahi. sabar...sabar...mereka kebanyakan tinggal dua atau paling lama 4 tahun sudah memasuki masa pensiun. Bahkkan karena terpingkal pingkal sepanjang jalan beliau ini ada yang harus mampir ke alfamart mencari pakaian dalam untuk ganti. ha..ha..ha ternyata sampai ngompol...
Aku masih berusia 50 tahun. Aku masih ingin berbuat ini dan itu. Aku masih ingin berkarya.. Oh Tuhan....berilah aku kesabaran dan keberanian untuk tetap produktif dan bisa berkarir di pengawas ini.
Kurang lebih enam jam kami menempuh perjalanan sampilah kami di kota Batang. Mataku pun mulai redup...redup...gelap...dan gelap.. akhirnya aku tak ttahu lagi dengan tulisan ini. Aku pun mulai merajut mimpi dan asa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar