Dewasa ini banyak guru yang mendewakan apa yang disebut sertifikat.Termasuk saya. Dari jumlah sertifikat itu kita dapat mengetahui kompetensi yang dimiliki seseorang. Semakin banyak sertifikat yang dimiliki semakin banyak pula kompetensi yang dimilikinya. Namun sayang banyak guru yang kurang memahami makna sertifikat itu. Mereka hanya mengejar jumlahnya. Namun tidak memikirkan kemanfaatanya.

Selama empat tahun terakhir ini ada beberapa pelatihan yang telah saya ikuti. Hamper semua atas beaya dinas. Hanya dua sertifikat yang saya peroleh dari pelatihan atas inisiatif sendiri yaitu pelatihan menulis PTK dan pelatihan menulis jurnal yang keduanya dilaksanakan di sekolah .Hal ini saya anggap perlu karena tututan kenaikan pangkat yang harus dimiliki guru termasuk saya. Selain itu saya merasa perlu dan penting memiliki kompetensi tersebut untuk membimbing guru saya.

Sertifikat itu sebetulnya dianggap penting ya penting dianggap tidak juga penting..dianggap penting karena sertifikat itu sebagai bukti hitam diatas putih bahwa kita sudah memiliki pengembangan diri dalam PKB. Dianggap tidak penting karena yang dibutuhkan guru itu bukan banyak tidaknya jumlah sertifikat yang dimiliki. Namun, tergantung kompetensi dan kemauan guru untuk menerapkan ilmunya.