2.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik
Hai semuanya! Nama saya Handrea Dwi Agustin, dan saya adalah calon Guru Penggerak Angkatan 10 dari Kabupaten Pamekasan. Saat ini, saya adalah guru wali kelas 6 di SDN Bangsereh I Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi refleksi dan kesimpulan dari pengalaman belajar saya sebagai coach di sekolah, terutama dalam kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi.
Pengalaman Belajar
Belakangan ini, saya mendapatkan materi pembelajaran yang sangat berharga, yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi. Materi ini membawa saya ke dalam dunia baru yang penuh dengan tantangan dan peluang. Saat belajar dan mencoba menerapkan teknik-teknik baru ini di kelas, saya merasakan berbagai emosi, mulai dari antusiasme hingga rasa penasaran dalam menghadapi hambatan yang muncul.
Refleksi Terhadap Pengalaman Belajar
Apa yang sudah baik dalam proses belajar ini? Saya merasa berhasil dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, di mana saya dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan individual siswa. Selain itu, peningkatan keterlibatan siswa melalui pembelajaran sosial dan emosi juga sangat memuaskan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Saya menyadari bahwa perlu lebih banyak waktu untuk mengakomodasi kebutuhan individual siswa secara optimal. Selain itu, saya juga harus lebih mengembangkan kemampuan dalam mengelola emosi siswa secara efektif.
Analisis Keterampilan Coaching
Keterampilan coaching sangat terkait erat dengan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosi. Dengan coaching, saya dapat lebih memahami kebutuhan dan potensi setiap siswa, serta mendukung pengembangan keterampilan sosial dan emosional mereka. Selain itu, keterampilan coaching juga membantu saya dalam mengembangkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran, meningkatkan kemampuan analisis dan refleksi diri, serta membantu rekan guru lain dalam memahami dan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi.
Implementasi dalam Konteks CGP
Dalam proses refleksi ini, saya memunculkan beberapa pertanyaan kritis, seperti: bagaimana cara terbaik untuk mengukur keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi? Apa metode paling efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa? Pertanyaan-pertanyaan ini membantu saya menggali wawasan baru, seperti pentingnya refleksi terus-menerus dalam meningkatkan praktik pengajaran dan pentingnya keterampilan coaching sebagai alat untuk pengembangan profesional guru.
Namun, tantangan yang saya hadapi tidaklah sedikit. Keterbatasan waktu dan sumber daya seringkali menjadi hambatan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif. Selain itu, menghadapi resistensi perubahan dari beberapa rekan sejawat juga menjadi tantangan tersendiri.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, saya mempertimbangkan beberapa alternatif solusi. Misalnya, menggunakan teknologi untuk membantu diferensiasi pembelajaran dan membentuk komunitas belajar untuk saling mendukung dan berbagi praktik terbaik.
Membuat Keterhubungan
Pengalaman masa lalu saya dalam mengelola kelas yang beragam dan mengatasi tantangan emosional siswa sangat membantu dalam proses ini. Ke depan, saya berencana untuk meningkatkan penggunaan teknik coaching dalam pembelajaran dan terus mengembangkan keterampilan pembelajaran berdiferensiasi.
Saya juga terinspirasi oleh konsep atau praktik baik dari modul lain, seperti integrasi teknologi dalam pembelajaran dan penerapan asesmen formatif untuk pemantauan kemajuan siswa. Informasi dari literatur dan penelitian terkini, serta pendapat dan pengalaman dari rekan sejawat dan ahli pendidikan, juga sangat membantu dalam memperkaya wawasan saya.
Penutup
Sebagai kesimpulan, peran coach sangat penting dalam mendukung pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional. Keterampilan coaching membantu mengembangkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran, dan saya merasa sangat terbantu oleh refleksi dan pembelajaran berkelanjutan dalam meningkatkan praktik pengajaran saya.
Harapan saya ke depan adalah terus meningkatkan praktik pengajaran melalui refleksi dan pembelajaran berkelanjutan, serta berbagi pengalaman dan praktik baik dengan rekan sejawat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Terima kasih telah membaca refleksi saya. Saya harap pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda semua. Jangan ragu untuk berbagi pendapat dan pengalaman Anda di kolom komentar. Mari kita terus belajar dan berkembang bersama!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar