Hanifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

IBU

IBU

Aku adalah anak yang sangat beruntung. Aku dilahirkan dari seorang ibu yang sangat tangguh. Ibuku dilahirkan dari keluarga yang miskin. Ibu adalah anak kedua dari sembilan bersaudara.

Ketika ibuku berumur dua tahun, beliau dititipkan pada pamannya. Disaaat usianya yang masih sangat muda, ibuku sudah bergelut dengan kerasnya hidup. Selama ikut pamannya, ibu sudah harus bekerja keras membantu pamannya yang seorang pedagang besar.

Ibuku pernah bercerita, suatu saat karena harus bangun pagi untuk berjualan, ibu tidak sempat sarapan. Ketika ada kesempatan untuk sarapan, paman melihat jika ibuku sedang sarapan, beliau marah-marah. Ibuku dipukul oleh paman.

Ibu tidak tahu jika selama ini dia ikut pamannya. Ibu memanggil pamannya dengan sebutan “bapak”. Setiap bapak kandungnya datang, ibuku tanya “Pak, siapa orang yang sering datang ke rumah untuk minta uang itu?” Pamannya menjawab jika itu adalah orang dari desa yang minta bantuan.

Setelah ibuku berumur duapuluh tahun, ibu dikenalkan dengan seorang pemuda. Pemuda itulah yang sekarang ini menjadi ayahku. Setelah menikah, ibu baru tahu jika orang yang sering datang ke rumah paman itu adalah ayah kandungnya. Tak bisa membayangkan bagaimana perasaan ibu saat itu.

Ibu adalah sosok yang sangat berjasa padaku. Ibu selalu ada disaat aku membutuhkan semangat, dorongan maupun bantuan.

Sejak kecil, ibu selalu memberiku kasih sayang. Ibu selalu mencukupi kebutuhanku. Apapun dia lakukan untuk mencukupi kebutuhanku.

Ibu bekerja sebagai buruh di sawah. Beliau tidak pernah mengeluh jika pergi pagi pulang sore.

Waktu aku SMU, aku membutuhkan uang untuk biaya sekolah. Ayahku belum bisa memberikan uang yang aku butuhkan. Disaat itulah ibuku menjual perhiasannya untuk membiayai sekolahku. Jika mengingat saat itu, akupun menangis.

Alhamdulillah! keberuntungan selalu berpihak padaku. Aku mendapatkan suami yang sudah mapan dan sangat baik, aku juga mendapatkan pekerjaan sebagai guru PNS.

Aku yakin jika semua itu tidak lepas dari doa ibu. Karenamu aku bisa menjadi seperti ini. Terimakasih ibu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Oh Ibuu, dengan segala tulus dan kasihmu, engkaulah wanita penghuni syurga itu. Top Bu, ceritanya.

30 Jul
Balas

Terimakasih Bu...Jika baca ini nangis saya Bu

16 Jan
Balas



search

New Post