Sajak rumah tua
*Sajak Rumah Tua*
Berlembar-lembarnaskah mengabadikan segudang cerita dirumah tua itu
Meninggalkan nya menyisakan rindu yang senyap dibungkam waktu
Meski kisah tak selesai diceritakan
Meski mata tak selamanya melihat senja berganti warna
Namun bias cahayanya akan selalu membuat jalinan cerita indah yang enggan untuk dilupakan
Kan ku kisahkan pada anak cucuku tentang rumah tua itu
Tentang asa dan harapan penghuninya
Tentang gelak tawa dan tangis yang silih berganti
Tentang dekap hangat pada diskusi panjang yang rasanya tak ingin terhenti
Karena
Ada cinta dirumah tua itu
Ada rindu yang selalu menyatu
Pada kecantikan panoramanya dan pada pecahan keramik serta debu lusuh dindingnya.
Meski kini kau tua dan
terjual
Namun cerita tentang mu tak akan pernah mati
Karena setiap pengharapan akan serta dirajut kembali
(Selepas Sidang Senat IPI, 2018-12-19)
Untuk bapak Asep Nurjamin yang selalu memotivasi kami mahasiswanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya. Rumah memang tua, tapi banyak kenangan yang tak dapat dilupakan. Sukses selalu dan barakallah
Terima kasih.
Terima kasih.
Terima kasih.
Terima kasih.