Hani Rohani

HANI ROHANI, S.Si. PESERTA SAGU SABU BOGOR 31 MARET - 1 APRIL 2018...

Selengkapnya
Navigasi Web
KULIAH, CITA-CITAKU ATAU AMBISI ORANGTUAKU?

KULIAH, CITA-CITAKU ATAU AMBISI ORANGTUAKU?

Memasuki semester dua peserta didik kelas XII mulai disibukkan dengan pemilihan perguruan tinggi impian mereka. Rasanya tidak bisa dipungkiri bahwa banyak dari kita sebagai orang tua yang telah memupuk harapan sejak anak masih kecil, akan jadi apa mereka setelah lulus pendidikan menengah atas.

Ada yang sangat terobsesi agar anaknya menjadi dokter, ada yang ingin jadi pilot, jadi sarjana hukum dan lain sebagainya. Semua ada alasan dan latar belakang tersendiri. Bisa saja karena sang orang tua dulu tidak sempat atau gagal menjadi seorang yang mereka harapkan, bisa jadi pula karena yakin bahwa dengan profesi tertentu besar harapan bahwa anak mereka akan sukses secara ekonomi dan berbagai alasan lainnya.

Harapan-harapan orang tua ini bisa saja menimbulkan hambatan dan kendala serta perbedaan pendapat dengan anak mereka apalagi jika masing-masing pihak ngotot dengan alasan masing-masing. Orang tua memang punya andil besar dalam hidup kita. Sebab, setiap orang tua tentu menginginkan hal yang terbaik buat anaknya. Akan tetapi, dalam kasus tertentu yang orang tua anggap "terbaik" terkadang bukanlah yang "terbaik" bagi anak.

Sebagai solusi, berikut beberapa indikator yang bisa dijadikan pijakan bagi anak dan orangtua dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi yang akan diambil.

Pertama, nilai raport. Orang tua dan anak bisa berkonsultasi dengan guru BK di sekolahnya untuk mengetahui peluang sang anak masuk PTN.

Kedua, nilai TO (Try Out). TO merupakan simulasi mengerjakan soal yang diperuntukkan bagi peserta didik dengan mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang ditentukan sebagai latihan.

Ketiga, minat. Minat erat kaitannya dengan perasaan senang, orang yang berminat kepada sesuatu itu berarti sikapnya senang terhadap sesuatu itu.

Keempat, bakat atau kemampuan. Bakat atau kemampuan merupakan potensi yang melekat dalam diri seseorang. Bakat berkaitan sangat erat dengan minat karena keduanya saling mempengaruhi. Anak yang tidak berbakat pada sesuatu tapi mempunyai minat yang tinggi maka bakat dapat lahir dengan sendirinya. Ada gairah yang bergejolak ditambah dengan optimalisasi potensi diri ketika minat mulai menunjukkan kekuatannya.

Semoga keempat indikator di atas bisa dijadikan pijakan untuk mencapai kesepakatan antara anak dan orang tua dalam memilih jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, kesuksesan studi sang anak dan kebahagian orangtua dapat tercapai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post