Hani Rohani

HANI ROHANI, S.Si. PESERTA SAGU SABU BOGOR 31 MARET - 1 APRIL 2018...

Selengkapnya
Navigasi Web
Umroh, Menjemput Kerinduan

Umroh, Menjemput Kerinduan

Menunaikan Haji sebagai rukun Islam yang kelima adalah impian setiap muslim, namun saat ini keinginan menunaikan Haji terhalang oleh keterbatasan kuota. Maka umroh adalah alternatif untuk “mengobati” kerinduan itu.

Alhamdulillah tahun ini kami mendapatkan “hadiah” dari Yayasan Pendidikan Islam Ar-Rohman yang menaungi Sekolah Islam Terpadu Al-Madinah, tempat kami mengaktualisaikan diri. Sebuah pengalaman yang kami rasakan amat singkat, tapi begitu membekas di hati, menjalani umroh untuk pertama kalinya.

Tak terasa air mata menetes saat pertama kali menginjakkan kaki di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Selama 11 hari kami meninggalkan sementara urusan dunia yang fana, pergi memenuhi panggilan-Nya ke Tanah Suci. Bagi seorang mukmin, tentu tempat yang selalu dirindukan untuk selalu dikunjungi dan ingin dikunjungi lagi adalah Tanah Suci Makkah dan Madinah. Itu pula yang kami rasakan.

Dari Jakarta kami berangkat tanggal 16 Februari 2018, langsung terbang menuju Madinah. Sudah terbayang, kami akan mengunjungi Rumah Nabi di Masjid Nabawi, berdoa di Raudah, tempat semua doa dikabulkan. Sabtu dinihari kami tiba di Madinah. Hari pertama di Madinah, kami tak sabar ingin segera mengunjungi Masjid Nabawi. Alunan adzan shubuh sungguh menggetarkan jiwa yang sudah lama dipenuhi kerinduan.

Hari kelima,kami bersiap melaksanakan umroh. Selama perjalan dari Madinah ke Mekkah terus membayangkan Baitullah. Kami akan datang menumpahkan keharuan dan segala niat serta doa yang selama ini ingin kami curahkan di Rumah-Nya, Baitullah. Kami akan berdoa di Multazam di depan pintu Ka’bah. Hampir menjelang tengah malam kami mulai melaksanakan ibadah umroh, pengalaman pertama yang sangat mengesankan.

Selama di Mekkah dan Madinah kami sangat memanfaatkan setiap detik untuk beribadah. Kami berprinsip jika selama di Tanah Suci hanya sesekali saja ke masjid dan memilih sholat di hotel tentu sangat disayangkan, jauh-jauh pergi ke Tanah Suci hanya untuk tidur dan berdiam di penginapan, tentu rugi biaya, rugi waktu, dan rugi pahala.

Tak lupa kami selipkan doa semoga para pembaca Majalah Al-Madinah, terutama yang belum, bisa cepat memenuhi panggilan-Nya untuk melaksanakan Haji dan Umroh.

Tak terasa hari berlalu begitu cepat, sebentar lagi kami akan meninggalkan semua kenikmatan beribadah di kota bersejarah tempat Rasulullah berjuang dalam dakwah. Kami tiba kembali di Tanah Air tanggal 26 Februari 2018. (Perjalanan Umroh Ibu Hani Rohani & Ibu Dewi Wahyuningsih)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post