Hanum Suroyya

Guru Geografi di MAN 3 Jakarta Pusat ini sebelumnya tidak pernah membayangkan akan menjadikan guru sebagai profesinya, apalagi (belajar) menjadi pen...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lempeng Tektonik

Sebagaimana diberitakan banyak media massa, gempa bumi di berbagai wilayah kerap terjadi. Gempa bumi Cianjur 5,6 M terjadi pada 21 November 2022. Gempa bumi Sukabumi, 8 Desember 2022 dengan kekuatan 5,8 M. Gempa bumi yang terjadi di dekat kota Gaziantep Turki pada tanggal 6 Februari 2023 memiliki kekuatan 7,8 magnitudo. Kejadian gempa bumi terkini lainnya dapat dilihat di laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Gempa Tektonik Cianjur

Republik Indonesia, negara tropis yang berada di atas tiga lempeng tektonik besar, diketahui merupakan wilayah yang sering mengalami gempa bumi. Lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Lempeng tektonik ini selalu bergerak, dengan izin Allah Ta’ala, karena pengaruh arus konveksi cairan pijar pada lapisan astenosfer bumi. Wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan sekitarnya berada di atas lempeng Eurasia. Pulau Papua dan Nusa Tenggara Timur berada di atas Lempeng Indo-Australia. Lempeng Pasifik juga mengapit bagian timur Indonesia. Gerakan lempeng tektonik ini bisa terjadi saling mendekat, saling menjauh, atau saling geser.

Gempa bumi Cianjur 5,6 M terjadi pada 21 November 2022. Hingga tanggal 22 November 2022 tercatat oleh BMKG sebanyak 140 gempa susulan dengan magnitudo 1,2 sampai 4,2 dengan kedalaman rata-rata 10 km. Wilayah Cianjur dilintasi oleh Sesar Cimandiri segmen Rajamandala dengan sesar geser mengiri, sehingga wilayah ini rawan gempa bumi.

Skala 5,6 M artinya gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan struktur lainnya. Namun, fakta di lapangan ditemukan bahwa banyak sekali bangunan yang hancur karena tidak sanggup menahan getaran tersebut. Konstruksi bangunan belum sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan bagi wilayah rawan gempa bumi.

Gempa bumi Cianjur ini termasuk jenis gempa tektonik kerak dangkal dengan tipe mainshocks-aftershocks, yaitu gempa bumi utama diikuti rangkaian gempa bumi susulan. Peneliti BMKG, Pepen Supendi, dkk (2023), menyatakan gempa bumi ini sangat menarik karena gempa utama terjadi di sebelah utara Sesar Cimandiri dan gempa susulan terjadi di sebelah timur laut gempa utama.

Para peneliti ini juga menyatakan penting dan perlunya penguatan sistem mitigasi gempa bumi dan penguatan kajian getaran tanah, memperhatikan konstruksi bangunan tahan gempa, penegakan peraturan pendukung sistem mitigasi gempa bumi, serta edukasi, literasi dan advokasi secara berkelanjutan. Perlu diketahui, sesar aktif lainnya yang di atasnya terdapat permukiman padat antara lain: Sesar Semangko dan Sesar Aceh-Seulimeum di Sumatera, Sesar Lembang dan Sesar Opak di Pulau Jawa, serta Sesar Palu-Koro di Sulawesi.

Mari tingkatkan waspada melalui pendidikan sadar bencana untuk seluruh warga Indonesia. Edukasi ini harus diprioritaskan untuk meminimalisir risiko bencana. Karena adanya korban jiwa manusia, harta benda, kerusakan lingkungan dan dampak psikologis dapat memengaruhi pertumbuhan wilayah NKRI.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post