NENEKKU IBUKU
Sepuluh tahun sudah saya tinggal bersama nenek saya. Suka duka kami laluii bersama. Tak jarang ada perdebatan diantara kami. Yaahh... Begitulah manusia bila berbeda pendapat.
Beliau merupakan sosok yang dermawan, baik, ramah, penyayang. Namun sayangnya dia sangat cerewet. Sebagian nenek mungkin seperti itu. Yah, harap dimaklumi saja.
Aku sangat menyayanginya seperti ibuku sendiri. Padahal sih saya tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu kandung. Tetapi ibu tiriku lah yang menyangiku walaupun terkadang aku asing di matanya. Tetapi saya tahu bahwa dia juga menyayangiku seperti anaknya sendiri.
Setelah selesai saya menempuh pendidikan di sekolah menengah atas, saya berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun nenek saya keberatan dengan keinginan saya. Bagaimana tidak? Nenek saya takut jika saya pergi meninggalkannya. Jika saya pergi nenek saya sendirian.
Saya terus membujuk dan merayunya agar saya diizinkan untuk kuliah. Dengan hati yang kurang ikhlas akhirnya nenek saya mengizinkannya.
Waktu pertama kali saya pamitan untuk pergi ke Medan. Air mata mengiringi, seakan nenek saya tak ingin saya pergi meninggalkannya. Namun ini harus saya lakukan demi cita-cita saya. Apakah saya egois dengan keinginan saya ini?
Di perjalanan menuju Medan untuk mengurus berkas-berkas, air mata saya terus mengalir. Saya mengingat kenang-kenangan saya bersama nenek.
Sebelum tidur kami selalu bercerita, curhat, dan gosipin orang lain. Hehehehe.
Nenek saya adalah pendengar yang baik menurut saya. Karena nenek saya selalu memberikan saran yang bijak. Maklum lah sudah pengalaman.
Sebelum saya masuk kuliah, nenek berpesan, "Rajin-rajin sekolahne, Ojo sombong-sombong neng sekolah" (itulah pesannya untukku).
Rindu? Pastinya. Saya selalu merindukannya. Dan saya selalu menunggu waktu untuk bertemu dengannya.
Satu bulan sekali pasti saya sempatkan untuk pulang menjenguknya dan seminggu sekali sekali saya mengabarkannya lewat telpon.
Nenek, cucumu rindu akan suaramu, rindu akan tawamu, dan rindu akan ocehanmu. I love you nenek
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, sudah terjalin ikatan yang kuat yah antara cucu dengan nenek. Loh ini orang Medan apa orang Jawa yah, kok pesan pake bahasa...... Sukses selalu dan barakallahu fiiik