Ponaan hendak pulang kembali ke Jakarta. Ponaan bersama Swety mengatur strategi pamit Uti yang sudah sepuh. Jadwal kereta pukul 21.45 WIB. Maka, berangkat dari Perumnas menuju stasiun sekitar pukul 20.30 WIB. Keluarga Pak Panjul akan mengantar, untuk meminimalkan kontak dengan orang lain. Maklumlah, masih pandemi Covid-19. Tentu saja jam segitu Uti biasanya sudah tidur. Sehingga, setelah Uti makan malam, Ponaan bersiap pamit.

“Mbah, cucu pamit ya, mau kembali ke Jakarta. Besok masuk kerja”, ponaan menghampiri Uti yang sedang memberikan piring makan sudah kosong. Ternyata Uti menghendaki nanti saja pamitnya. Kalau sudah datang taxinya. Pak Panjul dan keluarga yang baru kumpul makan malam di meja makan, terkejut semua. “Ambyar”, gumam Swety. Tak ada yang berani membantah. Bahaya kalau Uti tahu dan ikut ke stasiun. Malam-malam bisa masuk angin.

Tiba waktunya, ponaan menuju kamar Uti untuk pamit. Ponaan bergegas keluar rumah. Namun Uti mengikuti. Secepat kilat Swety menghampiri Uti, mengajak kembali ke kamar dan ngobrol. Pak Panjul sudah bersiap di mobil. Nisa juga sudah siaga. Hanya Swety, yang akhirnya atret menemani Uti di rumah. Hingga terdengar suara mobil menjauh dari rumah dan Swety mengecek pintu rumah sambil berkata dalam hati, “Titidj, Nak”.  

Semarang, 7 September 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng