Ternyata para pemimpin atau masyarakat Jepang bila merasa sudah tidak mampu memimpin atau malu, mereka memilih mengundurkan diri dari jabatannya, bahkan sampai bunuh diri. Ada transformasi seiring dengan berkembangnya peradaban manusia.

Sejak zaman Samurai, bila kalah atau malu atau merasa salah atau gagal, mereka akan membunuh diri sendiri. Peristiwa ini disebut harakiri. Berbekal samurai, mereka menusukkan ke perutnya.

Kemudian berkembang menjadi seppuku. Sama persis dengan harakiri. Senjata tajam disayatkan ke perut hingga ususnya keluar. Prinsipnya juga sama persis sebagai mati terhormat.

Nha, ditulis dalam Media Lontar, Sabtu, 29 Agustus 2020, terdapat hutan yang biasa dipakai untuk bunuh diri. Berbagai alasan dipakai orang Jepang untuk mengakhiri hidupnya di Hutan Aokigahara. Hutan di kaki Gunung Fuji telah menjadi bukti bahwa bunuh diri merupakan jalan pintas mengakhiri masalah kehidupan seseorang. Ada kecendurangan depresi karena berbagai tekanan hidup, termasuk rasa sangat malu.

Maka,  yang perlu dicontoh dari masyarakat Jepang adalah budaya malunya. Bukan jalan pintas bunuh dirinya. Tetap semangat menjalani hidup, bermodalkan iman, sabar, dan ikhlas. Amin.

Semarang, 29 Agustus 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng