Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web
Energi Komunikasi (Tagur 100)

Energi Komunikasi (Tagur 100)

Pernahkah Anda mendapatkan materi tentang energy? Masih ingatkah Albert Einstein dengan rumus E=MC2. Energi sama dengan kuadrat dari massa kali konstanta kecepatan cahaya di ruang hampa. Bahwa energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi bisa berubah bentuk atau bertransformasi. Mas Andi Arsyil dalam webinar Neuro Language Program, mengambil analog ini untuk mendeskripsikan komunikasi.

Hubungannya apa dengan komunikasi? Sadar atau tidak sadar, semua yang kita ucapkan sudah semestinya bisa menjadi energi positif bagi diri sendiri ataupun orang lain. Artinya, komunikasi kita menjadi lebih berbobot dan bermanfaat.

Nha, agar energi positif itu keluar dari komunikasi yang kita lakukan, ada beberapa hal yang perlu kita pahami. Pertama. Kita perlu mensugesti diri, meyakinkan diri kita untuk mendapatkan energi positif. Misal, saya suka, saya bisa, saya kuat, dan saya mampu. Kepada diri sendiri tidak butuh moral. Tak perlu malu atau takut. Jujurlah pada diri sendiri sehingga kendala-kendala termasuk grogi berbincara di depan umum misalnya, bisa kita atasi dengan baik.

Kedua, kita seimbangkan soul and mind. Kegalauan, ketidaknyamanan, kegagalan, mintalah kepada Allah SWT. Positif thinking, jangan biarkan hal-hal negatif meracuni tubuh kita. Pasrahkan jiwa raga. Tetapi harus sudah berusaha dulu. Ibaratnya jangan menyerah sebelum maju perang. Masih ingat dengan Thomas Alfa Edison? Dia gagal sekolah formal. Namun sang bunda membuatkan laboratorium di rumahnya. Dia tekun belajar sendiri hingga akhirnya menemukan listrik. Hebat bukan?! Ada hikmah menarik di sini. Sukses anak, tergantung juga pada orang tuanya. Sebaliknya, anak juga ada kewajiban menjaga amanah orang tua. Insyaallah berkah dan sukses.

Bermodal dua hal tersebut maka bisa kita temukan bahwa komunikasi berasal dari mindset. Pola pikir yang dibiasakan positif dan baik. Syaraf kecerdasan harus terus dilatih untuk mampu dan mampu. Hampir tidak ada dalam kamus kita, kata tidak mampu. Sehingga apa yang kita komunikasikan juga insyaallah berupa aliran energi positif yang bermanfaat. Amin.

Selamat mencoba.

Semarang, 27 Juli 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren sekali bunda, terima kasih sudah berbagi

28 Jul
Balas

Sama-sama Mbak Rahma. Salam literasi.

28 Jul

Keren

27 Jul
Balas

Terima kasih Mbak Theresia.

27 Jul

super sekali

28 Jul
Balas

Terima kasih Pak Supriyadi. Salam literasi.

28 Jul

Super sekali, mantap Bu, menambah ilmu

27 Jul
Balas

Siap. Salam literasi.

27 Jul

Super sekali, mantap Bu, menambah ilmu

27 Jul
Balas

Yup. Ayo semangat.

28 Jul

Amin ya rabbal alamin

27 Jul
Balas

Alhamdulillah moga bermanfaat yak.

27 Jul

Amin, Bu. Ciamik....sukses untuk ibu

27 Jul
Balas

Terima kasih. Sukses juga untuk Mbak Cicik.

27 Jul



search

New Post