
Era Digitalisasi (Tagur 94)
Tidak bisa dipungkiri, semua guru tampaknya harus berpikir kreatif agar pembelajaran tetap berlangsung di masa pandemi Covid-19. Termasuk saya, sebagai widyaiswara juga sudah merasakan interaksi dengan peserta pelatihan melalui daring.
Hari ini saya sebagai narasumber sekaligus penguji. Sejak kemarin malam, saya sudah menyiapkan segala sesuatunya. Semua kertas kerja yang sudah saya download dan pelajari. Video bukti sudah saya cermati. Kreatifitas peserta tampak dari cara mengemas bukti sehingga menjadi informasi yang menarik. Sudah saya berikan penilaian sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati. Tetapi, masih ada juga yang belum mengupload video. Saya sih maklum saja, mungkin saat mengirim ada gangguan koneksi internet. Jadi, filenya masih yangkut entah di mana. Namun tadi pagi, melalui laison officer, semua bisa menyerahkan videonya.
Sesuai jadwal yang ditentukan, saya segera membuka zoom. Persiapan ini itu 30 menit saya ikuti saja. Sehingga pukul 08.00 WIB tepat, saya memulai seminar. Saya coba menggali pengetahuan peserta. Suara yang tidak jelas, wajah yang yang tidak jelas, video yang kadang macet-macet, membutuhkan full konsentrasi. Saya meyakini, peserta seperti halnya saya, membagi layar laptop untuk membuka modul maupun kertas kerja. Bahkan saya menjalankan dua laptop karena saya langsung memberikan nilai.
Ketika asyik berbincang dan berinteraksi di dunia maya, pet, hilang zoom saya. Mati listrik. Innalillahi wa’innailaihi rojiun. Saya langsung sigap tetering hotspot android. Alhamdulillah bisa. Namun sungguh tidak nyaman, karena masih ada lima peserta belum maju. Ya Allah, lancarkanlah. Saya memanjatkan doa. Hingga semua peserta seminar, sang listrik masih belum menyala. Untung si baterai laptop dan android masih mau saya ajak bekerja. Bahkan setelah memandu seminar, saya segera beralih ke webinar. Masih 40% si baterai android, hingga akhirnya listrik menyala.
Ada sesuatu yang masih tertinggal di benak saya hingga saat ini. Inikah era digitalisasi? Permakluman atas komunikasi yang sangat tergantung pada sarpras dengan segala keterbatasannya.
Semarang, 21 Juli 2020
Salam Sehat, Sukses Mulia
Harini S.
WI BPSDMD Prov. Jateng
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar bu, secanggih apapun IT, pasti ada kekurangannya
Siap.
Semangat bunda.. Sukses selalu
Terima kasih Mbak Ratna.
Tetap semangat bunda. Salam santun
Amin. Terima kasih sudah singgah.
Semangaat,ibu. Semua segera berlalu...
Amin.