Membayangkan cinta, tampaknya begitu indah. Namun, tetap ada risiko yaitu sakit hati atau bertepuk sebelah tangah. Sehingga perlu perjuangan dan kreatifitas agar bisa mewujudkan cita-cita atau harapan.

Masaru Emoto menyimpulkan penelitiannya bahwa air bisa mendengar, membaca, mengerti, dan merespon apa yang kita ucapkan. Artinya, apapun yang kita ungkap, akan memunculkan reaksi atas apa yang kita ucap.

Mbak DR. Teja Primawati Utami, MM, teman widyaiswara DKI Jakarta, telah menulis buku berjudul Teach and Touch with Love. Berbagai kisah cinta sehingga semua yang dilakukan bermanfaat, bahkan menghasilkan. Ada haru biru perjuangan dan kreatifitas di sana.

Cinta juga perlu diekpresikan dalam melakukan segala hal. Karena inilah energy positif yang harus dipupuk sehingga mendapatkan kebahagiaan dan kenyamanan sesuai cita-cita. Termasuk mengajar. Hadir di tengah peserta didik atau linatih tidak menyapa dengan cinta. Langsung wus-wus, bat-bet menyampaikan materi. Terbayang kan, hambar seperti sayur tanpa garam. Atau naik motor atau mobil tanpa dipanasin terlebih dahulu. Ambyar atau gawat, bisa cepat rusak dewh mesinnya.

Cinta dalam wujud kasih sayang tanpa membeda-bedakan, no diskriminasi. Misal hanya perhatian pada cowok atau cewek atau itu-itu saja.

Well, singkat kata, yuk kita awali everything with pray and love. Semoga bermanfaat.

Semarang, 12 Agustus 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng