Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keputusan Cerdas dan Beretika (Seri 2, Tagur 182)

Keputusan Cerdas dan Beretika (Seri 2, Tagur 182)

Pembahasan berikutnya dalam dalam lingkup organisasi pemerintah. Di luar itu, bisa menjadi pembelajaran atau share ilmu sekaligus pengalaman.

Berikutnya akan diuraikan tentang alur pikir rasional. Karena ini yang menjadi dasar strategy penyelesaian masalah.

Seorang dalam bersikap dan bertindak perlu melakukan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat dan cocok dengan akal. Inilah pengertian dari rasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2019). Keputusan dapat dilakukan oleh semua orang termasuk pemimpin di semua tingkatan manajerial. Eksistensi seorang pemimpin akan tampak dari kebijakan yang dibuat, yang merupakan hasil keputusan yang relevan (Kurniawan, 2007). Maka, dengan alur pikir yang rasional, ASN dapat memilih strategi yang tepat untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab. Tentu saja, fokus dari kebijakan dan keputusan yang diambil adalah demi kelangsungan organisasi.

Kemampuan berpikir rasional dapat menjamin adanya keputusan yang stabil, andal, dan tepat waktu. Semua faktor dan solusi alternatif yang terkait masalah perlu di analisis, sebelum menentukan langkah-langkah yang perlu diambil. ASN diharapkan dapat menentukan solusi terbaik yang dapat diimplementasikan di organisasinya. Selain itu, dapat memprediksi dan merencanakan rencana aksi yang harus diambil sebagai akibat atau dampak dari keputusan ini. Lebih lanjut perlu adanya kepribadian yang kuat untuk membuat keputusan terbaik, cepat, dan tepat agar mendapatkan hasil yang diharapkan. (Mukhtadi & Rizki, 2019)

Secara sederhana, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2019). Masalah (problem) merupakan suatu kesenjangan antara yang seharusnya (should) terjadi dengan suatu yang nyata (actual) terjadi, sehingga penyebabnya perlu ditemukan dan diverifikasi. Lebih lanjut, masalah harus diselesaikan atau biasa disebut pemecahan masalah (problem solving). Hal tersebut termasuk suatu proses mental yang sering disebut sebagai proses kognitif (proses berpikir) yang dilakukan untuk mengubah situasi yang ada ke arah tujuan yang diinginkan (Pasolong, 2008). Berdasar ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah merupakan proses berpikir rasional untuk menyelesaikan penyebab masalah sebagai solusinya.

Oke, insyaallah akan dilanjutkan besok.

Semarang, 19 Oktober 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantull, Bu.... Salam sukses

19 Oct
Balas

Mantab ulasannya bu

19 Oct
Balas

Thanks kunjungannya Pak Sukadi.

19 Oct



search

New Post