Kisah di Ibu Kota (Seri 3, Tagur 136)
Setelah selesai semua urusan, tiba saatnya untuk pulang. Keluarga Pak Panjul meninggalkan Ibu Kota Jakarta. Tak lupa mampir makan siang dulu. Pecel pincuk di depan makam pahlawan Kalibata, menjadi sasaran empuk karena akses yang mudah dan kemungkinan besar buka. Ternyata di sana berjajar pula pedagang makanan kaki lima. Namun, beberapa ada yang tutup. Memang di situ pujasera.
Standar kesehatan sudah diterapkan dengan baik. Tempat cuci tangan tersedia. Jarak duduk juga di tata oleh penjual. Kebetulan jam makan siang, tetapi tidak penuh. Makan siang dengan cepat kilat, agar bisa gantian. Pak Panjul dihampiri dua ponaan yang bekerja di Jakarta. Perjalanan kembali melalui jalan tol, mereka mampir ke Saudara.
Ternyata, bercerita tentang Covid, masih menjadi topik menarik. Di daerah Pasar Minggu yang biasanya macet, sekarang lengang. Jalanan juga lancar jaya. Saudara Pak Panjul yang lansia, hanya tinggal berdua, seminggu yang lalu sakit flu biasa. Mereka berdua tidak doyan makan dan takut berobat ke Puskesmas. Bayang-bayang terserang Covid, mereka ngeri. Anak cucu tidak boleh mendatangi. Takut ketularan.
Karena sudah merasa pusing dan demam, akhirnya mereka ke Puskesmas dan mendapat obat. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Bercerita sambil guyonan tetapi tampak haru. Mereka berusaha untuk tetap survive. Memetik daun pepaya yang tumbuh liar di komplek perumahan, untuk dimasak. Karena membayangkan dioseng, pasti enak di perut. Bagus untuk nafsu makan dan meningkatkan imunitas. Mau ke pasar tidak berani karena badan demam. Air mata tak terasa menitik. “Ya Allah, covid-covid”, gumam Swety.
Semarang, 3 September 2020
Salam Sehat, Sukses Mulia
Harini S.
WI BPSDMD Prov. Jateng
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita keren Bu Harini.
Terima kasih Pak Edi yang baik.
Good
Thank you.
Jadi ga ke pasar ya Bu. Masak hasil tanaman sendiri gegara covid. Siip Bu. Salam sukses
Tanaman pepaya liar di komplek Mbak. He he he...mesakne.