Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Pulang dari Ibu Kota (Tamat, Tagur 138)
Foto Bus Lorena bersumber dari https://www.google.com/search?q=gambar+bus+lorena+malam+hari&sxsrf=ALeKk03fO0I5rDGrNU-aMi3fVltI_gW0UA:1599302956389&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=yQqrHPZCstInhM%252CENpmNv1cvAo2uM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kR_ZTisUOj1zOrGCfhPg6g8D1Mn4Q&sa=X&ved=2ahUKEwjy6enk69HrAhXJV30KHWB6CHwQ9QF6BAgKEC0#imgrc=4VczgH1Uhl4o3M

Kisah Pulang dari Ibu Kota (Tamat, Tagur 138)

Sepanjang perjalanan menjelang petang, mulai tampak keramaian bus dan truk. Padat tetapi tidak macet. Pak Panjul menyopir dengan navigator Nisa. Bus tampak lampu belakang yang terang benderang. Sementara kalau truk, ada yang menambahkan spot light sehingga memunculkan warna-warni indah seperti becak tundem di Simpanglima Semarang.

Namun demikian, ada juga truk yang tega tanpa menambah asesoris apapun di bagian belakang. Inilah yang rawan. Tiba-tiba saja seperti nongol di depan hidung. Itulah sebabnya, Swety yang duduk di belakang Pak Panjul juga turut waspada.

Serunya lagi adalah bus malam yang kejar-kejaran. Lorena menjadi primadona perjalanan keluarga Pak Panjul. Bagaimana tidak. Ketika disalip tampak santai-santai saja. Namun tiba-tiba dia kejar-kejaran dengan beberapa bus malam. Hal semacam ini terjadi beberapa kali. Kecepatan 120 km per jam, menjadi tak terasa karena yang disalip tiba-tiba menambah kecepatannya. “Wah payah!” gumam Pak Panjul. Penumpangpun menghibur Pak Panjul untuk sabar dan tidak perlu membalas.

Hingga akhirnya, perut minta diisi. Sate Balibul di Batang, menjadi tujuan utama dan Alhamdulillah buka. Sudah duduk manis menunggu pesanan datang, hujanpun muncul sampai akhirnya harus kembali melanjutkan perjalanan. Karena titik-titik air terkena pancaran lampu mobil berpendar sangatlah mengganggu pandangan Pak Panjul yang berkacamata, Swety saatnya menerima operan kemudi.

Air membuat jalanan terasa licin. Swety waspada dan hati-hati. Lagi-lagi bertemu Lorena, truk, dan bus malam yang lain. Namun mungkin karena hujan, kecepatan menjadi melambat semua. Lepas dari Kendal, kepadatan tak terelakkan. Kali ini bukan karena hujan, tetapi keluar tol Mangkang ditutup. Beberapa truk besar memilih parkir di sepanjang bahu jalan tol. Panjang sekali. Swety melihat speedometer, hanya 20-30 km per jam. Pelan sekali dan sesekali zig-zag mengambil peluang mendahului truk besar yang melambat. Tentu saja dengan aba-aba Pak Panjul.

Nisa dan ponaan hanya diam membisu. Entah karena lelah atau was-was. Mbah Google memberi informasi warna merah tua. Berarti kemacetan yang parah dan panjang sekali. Sementara radio mengatakan ada kecelakaan arah tol keluar Mangkang Semarang, maka semua dialihkan. Innalillahi wa’innailaihi rojiun.

Keluarga Pak Panjul sengaja tidak mencari informasi lebih lanjut. Tampak sudah kelelahan dan harus menyiapkan energy lagi untuk kembali bekerja esok harinya. Perjalanan pulang harus berakhir pukul 22.00 WIB. Kali ini, tujuh jam perjalanan Jakarta-Semarang sudah cukup. Hujan sudah reda sesampai di rumah. Mobil segera kembali masuk kandang dan semua penumpang bergegas bersih-bersih diri. Bantal rumah sudah melambai-lambai. Alhamdulillah, Jakarta menjadi kenangan indah. See you later.

Semarang, 5 September 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget cerpennya bun, sukses selalu

05 Sep
Balas

Terima kasih Mbak Nur. Sukses juga ya.

05 Sep

Alhamdulillah...sampai di rumah dengan Selamat....salam Literasi

06 Sep
Balas

Salam literasi juga Mbak Zainul.

06 Sep

Puji Tuhan sampai di rumah dengan selamat. Salam sukses

05 Sep
Balas

Sukses juga kagem Mbak Cicik. Amin.

05 Sep

Kerren bunda ceritanya...hebat.. serasa terhanyut perjalanan malam...sukses selalu salam kenal..

05 Sep
Balas

Terima kasih Mbak Sudarwati. Salam kenal dan sehat ya.

05 Sep

Sukses Ibu

05 Sep
Balas

Terima kasih. Sukses juga untuk Bapak.

05 Sep



search

New Post