#Tantangan Gurusiana Hari ke-66#

Pendidikan dalam keluarga berkontribusi terhadap pilar tegaknya bangsa. Guru di sekolah bukanlah segalanya. Justru, keluargalah yang menjadi pendorong utama, agar apa yang sudah didapat di sekolah dipelajari kembali, diperdalam, dipahami, dan diimplementasikan dalam kehidupan di keluarga dan masyarakat. Keluarga lebih tepat disebut sebagai madrasah bagi anggotanya dan tempat menempa budi pekerti/ karakter. Memang tidak mudah mewujudkan cita-cita menjadi keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah. Ayah adalah sang presiden dan bunda menjadi wakilnya.

Kehidupan keluarga kecil Pak Panjul, setiap pagi diwarnai dengan berbagai aktifitas, agar rumah kecil yang ditinggal bekerja maupun sekolah aman terkendali. Setelah selesai salat Subuh berjemaah, Bu Panjul menyiapkan sarapan dan makan siang keluarga. Pak Panjul membersihkan rumah, mobil, dan merawat binatang peliharaan. Anak-anak berbagi membantu orang tua mereka dengan suka cita. Suara-suara sreng, krompyang, glodak-glodak, meong-meong, dan tausiyah dari radio biasa terdengar di pagi hari. Masing-masing sibuk menyelesaikan tanggung jawab masing-masing dengan tertib.

Sekitar pukul 05.00 WIB, si Kecil bersegera mandi dibantu kakak. Sehingga pukul 06.00 WIB, semua sudah rapi. Tas berisi bekal makan siang, perlengkapan sekolah maupun kerja sudah dibawa pemilik masing-masing. Mobil sudah bersih dan siap meluncur dengan semua penumpang duduk manis. Pintu rumah sudah dikunci. Pak Panjul sudah duduk di balik kemudi, membuka kaca jendela, dan berkata, “Oke, kamu baik-baik ya di rumah, jangan nakal. Assalamu’alaikum ww.” Si Coco, kucing kecil yang mengintip dari jendela menjawab, “Ngeong…!”

Semarang, 23 Juni 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng