Manusia Karung (Tagur 162)
Pagi hari tadi saya tertegun mendengar julukan “Manusia Karung”. Siapakah mereka? Yang pasti, ini bukan lomba lari karung seperti biasanya dilaksanakan untuk memeriahkan HUT RI.
Maraknya dampak Covid-19 di Kota Semarang, di tempat strategis bangjo jalan raya, ada orang-orang yang membawa karung. Mereka meminta belas kasihan. Mereka berharap mendapat beras yang bisa dimasukkan karung yang dibawa. Ada sekitar 4-5 orang. Dari wawancara yang dilakukan oleh wartawan RRI, mereka sudah tidak bekerja semenjak pandemi Covid-19. Bantuan dari pemerintah yang mereka dapatkan, tidak mencukupi untuk makan keluarga besar mereka.
Apakah mereka tidak ditangkap Satpol PP untuk dibina atau diserahkan ke Dinas Sosial? Jawab mereka adalah mereka lari dan ngumpet. Mereka tidak mau tertangkap oleh petugas.
Tragis dan miris.
Ternyata masalah sosial tidak mudah untuk diselesaikan. Ini termasuk PMKS yaitu penyandang masalah kesejahteraan sosial. Tidak bisa sendiri dalam menyelesaikannya. Nyata, riil, dan blak-blakkan. Sudah kerjasama dengan Satpol PP. Sudah ada pengakuan bahwa mereka lari dan ngumpet. Sudah disediakan panti rehabilitasi sosial.
PMKS yang ditampung di panti rehabsos, mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk bekal hidup mandiri. Tetapi tidak bisa abadi tinggal di sana. Mereka harus pulang setelah jangka waktu yang ditentukan. Pemerintah tidak tinggal diam.
Memulihkan kesejahteraan sosial ternyata tidak hanya memulihkan isi perut yang kosong. Justru yang terpenting adalah pemulihan mental untuk bekerja keras, kemandirian, dan kedisiplinan.
Sulit, yes. Tetapi bisa. Sudah banyak yang berhasil kembali ke masyarakat dan sukses berwirausaha. Bahkan pada program pemulihan ekonomi kerakyatan juga digerakkan “nglarisi tonggo”. Ini dilakukan oleh sektor pariwisata. Produk-produk hasil tetangga, tidak usah repot dijual jauh-jauh. Ayo kita larisi dan dinikmati di keluarga atau teman atau kerabat.
Semoga Covid-19 segera kabur.
Semarang, 28 September 2020
Salam Sehat, Sukses Mulia
Harini S.
WI BPSDMD Prov. Jateng.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah sosial di sekitar kita. Inspiratif Bu.
Terima kasih Pak Agus. Salam sehat.
Semoga dapat dilaksanakan dengan kerjasama berbagai pihak. Masyarakat mandiri, ekonomi pulih. Moga sukses dan salam literasi.
Amin. Salam sehat.
Di daerah kami juga semakin banyak org yg ngemis di jln raya atau dari rumah ke rumah. Mungkin Krn ekonomi yg makin sulit Bu sejak pandemi ini Bu. Mudah-mudahan ini segera berakhir. Sukses selalu dan salam literasi
Amin. Salam sehat Mbak Weni.
Mantap Bu sukses selalu