Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mendewakan Digital (Tagur 128)

Tidak dipungkiri lagi, masa adaptasi menuntut manusia di bumi ini bersahabat dengan digitalisasi atau sering disebut virtual. Ketika manusia harus menjaga jarak satu dengan yang lain. Bertemu tidak lagi susah karena dibantu oleh media yang dijalankan internet. Namun, ada beberapa catatan yang disampaikan oleh Dr.Ir. H. Djony Harijanto, MDM, pada Webinar Bedah Buku “Dunia yang Berlari”.

Makna mendalam yang ingin disampaikan adalah semakin canggih dan semakin lengkap fasilitas media tersebut, juga akan tetap ketinggalan setelah muncul produk berikutnya. Terus akan kejar-kejaran tiada henti dan sulit terpuaskan. Oleh karena itu, jangan sampai kita diperbudak oleh “tuhan digital”.

Dari sisi waktu, dunia virtual tidak ada batas. Tidak perduli, pagi, siang, malam, dan jam berapapun. Setelah on, pasti akan memungkinkan terjadi interaksi antara manusia dengan internet.

Tidak terbatas tempat. Sepanjang jaringan internet bisa, maka komunikasi bisa berlangsung. Masuk dalam kehidupan manusia. Hampir semua kebutuhan menusia, bisa dipenuhinya. Manusia seolah diatur oleh online. Apalagi kalau sudah kecanduan. Tidak bisa hidup tanpa hp. Begitu ketinggalan atau tidak berada didekatnya, sudah bingung mencari. Manusia menjadi diperintah oleh alat dan teknologi.

Maka yang terpenting adalah kembali ke niat awal. Pikirkan sebab akibatnya dengan cermat. Keberadaan teknologi atau alat tersebut digunakan untuk mencapai tujuan. Bukan sebaliknya, manusia diperalat oleh teknologi. Pikirkan dengan kepala dingin dan tetap pakai hati.

Itulah sebabnya manusia tetap perlu waktu untuk merenung. Memastikan ada dalam posisi sadar, agar tetap ada sisi kemanusiaan yang punya hati, dan rasa.

Bagaimana dengan Anda?

Contoh sederhana, hp sudah disetting dengan kumandang suara adzan pada jam salat. Apakah sang pemilik langsung bergegas mengambil air wudhlu? Atau bagaimana?

Semarang, Selasa, 24 Agustus 2020

Terima kasih ilmunya Pak Djony (WI Prov. Jatim).

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab bun....smoga kita tidak termasuk golongan yg sangat kecanduan. Sudah saya follow bun....

25 Aug
Balas

Terima kasih Mbak Catur.

26 Aug

Super sekali bunda, terima kasih sudah saling mengingatkan.

25 Aug
Balas

Mantul bu, semoga kita tidak menjadi butal (budak digital)

25 Aug
Balas

Ha ha ha...yes.

26 Aug

Mantab bun semoga kita tidak trmasuk orang yang sekularitas bun ..Aamin kerren paparannya...trimsksih ..

25 Aug
Balas

Sama-sama Mbak Sudarwati.

26 Aug



search

New Post