Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web

New Normal. Haruskah Buka Kran? (Tagur 125)

Aku merenung kondisi di dunia terkait Covid 19. Semua tentu sudah kenal new normal, yang diartikan beradaptasi dengan kondisi pandemi terhadap virus yang mudah menyebar dan menyerang system pernafasan manusia. Tentu saja, kalau sudah menyerang secara sistemik, akan mengakibatkan gagal nafas, yang berarti meninggal. Sehingga, semua pelayanan kesehatan bersiaga, jangan sampai penderita terlambat mendapatkan pengobatan.

Namun, tampaknya fase adaptasi sekarang ini, agak identik seperti membuka kran air, yang semula sengaja ditutup. Beberapa kondisi yang ada dalam catatanku adalah dibukanya obyek wisata. Artinya, masyarakat boleh menikmati suguhan wisata. Hanya saja, harus menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter. Bahkan ada yang mensyaratkan telah bebas covid dari pemeriksaan swab. Yang ini, patut diacungi jempol. Tetapi, ada sebersit prasangka penyalahgunaan dokumen. Semoga tidak ada.

Dunia kedokteran, telah menemukan vaksin Covid 19. Rusia tampaknya menjadi pionir dalam hal ini. China, juga mengklaim telah menemukan vaksin. Banyak ilmuwan negara lain yang bekerja keras, agar vaksin bisa segera dimanfaatkan. Biofarma di Bandung, juga sedang melakukan uji coba klinis. Lebih dari 6000 relawan terlibat dalam kegiatan ini. Ada sebersit harapan, agar segera selesai. Jadi, adanya penyakit, maka perlu obat untuk mengobatinya. Di sisi lain, juga diperlukan vaksin untuk mencegah penularannya.

Yang pasti, sekarang kran sudah dibuka. Di Kota Semarang, semua pegawai sudah masuk kerja mulai minggu lalu. Di beberapa kota besar pada zona hijau, sudah mengizinkan aktivitas murid di sekolah. Libur week end yang panjang. Gaji ke-13 membuat dompet tebal. Sejak Maret 2020, hidup terasa dikekang. Pantauan jalan raya menunjukkan peningkatan mobilitas orang di berbagai kota, terutama kawasan wisata. Sebut saja arah Bogor Puncak, Wonosobo, dan Yogyakarta. Mall sudah mulai dibuka. Kesehatan versus ekonomi dan pendidikan. Menurutku, lebih baik banyak tinggal di rumah saja. Agar tidak terjadi banjir. Semoga di mana-mana tegas mengingatkan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

Semarang, Sabtu, 22 Agustus 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Di kota kami zona merah lagi..

22 Aug
Balas

Benar bunda , kami sudah zona merah lagi, stay at home lagi...

22 Aug
Balas

Semoga wabah ini cepat berlalu ya bunda amin

24 Aug
Balas

Setujuu,Bu. D rumah saja...seperti saya..he..he..salam sehat,bu

22 Aug
Balas

Sehat selalu ya Mbak Cicik.

23 Aug

Memang sebaiknya kita waspada saja bun...Sukses selalu...

22 Aug
Balas



search

New Post