Ternyata, selain tugas pokok dan kegiatan organisasi widyaiswara, ada suatu kondisi yang membuat saya nyaris terjun bebas. Malam itu, 17 September 2020, semua agenda besok, saya pastikan sudah siap eksekusi. Hingga pukul 23.00 WIB saya kaget, astaghfirullah aladzim, saya belum menulis, dan posting di Gurusiana.

Putriku harus test lanjutan untuk menjadi CPNS. Test yang harus diikuti berupa diskusi topik tertentu, presentasi, dan wawancara dengan psikolog. Test tersebut dilakukan secara online, dengan zoom. Langkah antisipasi sudah disiapkan, misalnya listrik mati, lapar, dan haus saat pelaksanaan. Atau mungkin para kucing yang usil mengganggu. Tentu saja sebagai “emak” saya ikut mules membantu menyiapkan sebisa saya. Bahan-bahan, juga sudah jauh-jauh hari saya berikan. Dia sudah membacanya.

Saya minta untuk menuliskan apa yang akan dikatakan. Kemudian latihan presentasi. Saya bertindak sebagai mentor sekaligus coach bagi anak saya. Tidak menggurui, tidak memaksakan kehendak, dan menggali potensi yang dimiliki. Memberi masukan menata kalimatnya, agar lebih mudah dipahami. Yang terakhir ini adalah skill editor yang saya dapatkan dari Mbak Mislinatul Sakdiyah dan Mbak Istiqomah. Keilmuan yang saya miliki, saya coba terapkan. Saya melatih kemandirian pada anak saya, sehingga dia kenal dengan dirinya dan bisa mempresentasikan serta menjawab test dengan natural.

Walaupun daring di rumah, pada saat dia maju ujian, saya tidak bisa mendampingi. Saya juga harus mengajar dengan zoom di kantor. Sayapun sudah tidak sempat mules lagi, karena saya harus konsentrasi pada tugas saya mengajar. Di satu sisi, saya selalu koordinasi dengan teman-teman untuk persiapan kegiatan widyaiswara.

Alhamdulillah, selesai. Lelah jelas iya. Lega apalagi, walau masih deg-degan menunggu hasil test CPNS. Gurusiana tetap ada di hati, jadi sahabat sejati. Semoga bermanfaat.

Semarang, 19 September 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng.