Obat Cacing (Seri 1, Tagur 169)
Uti memasuki usia 91 tahun. Swety memperhatikan kebutuhan hariannya. Makan dan minum tidak boleh sembarangan. Swety khawatir ada gangguan pencernaan. Apalagi gigi sudah ditanggalkan semua. Jadi, makanan harus benar-benar lunak, sehingga mudah dikunyah dengan gusi atau diemut saja.
Saat santai Minggu, Swety menghampiri Uti di kamarnya. Memotong kuku sambil bercerita ngalor ngidul. Karena pendengaran yang sudah berkurang banyak, cerita menjadi semakin tidak nyambung. Swety hanya sesekali menyahut atau menjawab. Selebihnya tertawa dan menggangguk, sudah membuat suasana ramai kamar Uti.
Kuku sudah bersih, Uti minta dibersihkan matanya dengan tisu yang dibasahi air hangat. Beliau sudah operasi katarak pada kedua matanya. Biar cacingnya dari perut tidak naik, katanya. Swety tidak banyak komentar dan segera memenuhi permintaan Uti. Setelah beres, Uti minta dibelikan obat cacing. Alasannya, biar cacingnya mati dan tidak mengganggu pencernaan dan matanya. “Blaik”, gumam Swety.
Semarang, 5 Oktober 2020
Salam Sehat, Sukses Mulia
Harini S.
WI BPSDMD Prov. Jateng.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pentigraf yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih Mbak Siti. Salam literasi.
He..he..lucu juga Itu. Mesti minum obat cacing yg banyak...
Ha ha ha....pancen lucu, ada ajah orang tua ki. Salam literasi Mbak Cicik.