Keluarga Panjul untuk suatu keperluan ke Ibu Kota Jakarta, memilih membawa mobil sendiri. Zaman Covid memang menjadikan keluarga ini, bahkan harusnya seluruh warga dunia patuh pada protokol kesehatan. Daripada naik transportasi umum, berarti bertemu dengan banyak orang tak dikenal. Ini lebih berisiko terhadap penularan virus corona.

Ternyata perjalanan yang panjang tidak begitu dirasa. Berangkat pukul 6.30 WIB, sampai hotel yang dituju menjelang Dhuhur, pukul 12.30 WIB. Sesekali Swety melirik speedometer hanya kisaran kecepatan 100-120. Maklumlah, peraturan di pinggir jalan tertulis kecepatan 80-100 saja. Jadi Pak Panjul waspada saja, barangkali ada tilang kecepatan.

Mereka hanya istirahat sekali di rest area untuk salat Dhuha dan sarapan. Bekal sudah disiapkan oleh Swety. Lagi-lagi alasannya sederhana, menghindari kerumunan dan meminimalkan kontak dengan orang tak dikenal. Pak Panjul menjatuhkan pilihan parkir di bawah pohon Trembesi yang rindang. Nisa segera membantu Bunda Swety menggelar sarapan. Sesaat orientasi wilayah, pandangan Swety tertuju pada kran air. Ini dia, selesai makan bisa langsung dicuci bersih. Nisa sudah membawa bekal Sunlight dan rajut untuk cuci piring. Indahnya alam dan nikmatnya kebersamaan. Alhamdulillah.

Semarang, 1 September 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng