Liburan akhir pekan, Swety bermaksud memberikan suguhan roti ciffon pandan buatan sendiri. Semua bahan sudah dibeli. Sekarang saatnya eksekusi, gumannya. Alat dan bahan ditata rapi di meja makan. Tepung roti instan, telur, mentega, santan, terigu, mixer, loyang, wadah, dan solet. Tak lupa oven listrik yang tersimpan paling belakang, atret mengusir peralatan yang lain, keluar dari singgasana.

Swety mulai beraksi, hingga jadilan adonan roti yang wangi aroma pandan. Secepat kilat adonan sudah bersemayam dalam oven, yang panas dan timernya sudah disesuaikan dengan catatan di balik kardus roti instan. Swety tidak mencocokkan dengan jam di dinding dapur. Timer ovenpun berbunyi, tanda sudah selesai. Aroma pandan sungguh tak terbendung. Swety segera mengangkat roti yang sudah berubah kecoklatan. Tusuk gigi ditusukkan ke roti. Ada keraguan di benak Swety, bagian dalam masih lengket tanda belum matang.

Dibalut rasa penasaran, roti tetap diangkat dari loyang. Ternyata benar, roti masih menggumpal belum matang. Kreativitas Swety muncul. Roti bantat dipotong tipis-tipis kemudian dioven lagi. Jadilah bagelen. Tentu saja ada bagian yang gosong tetap pahit.

Semarang, 1 Agustus 2020

Selamat Idul Adha 1441H

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.