
Takoyaki (Tagur 111)
Sore itu Yayang Swety, Om Panjul, dan Nisa jalan-jalan ke Jombor, Yogyakarta. Keluarga kecil ini kompak sekali. NIsa, putri Om Panjul baru lulus dari UGM. Dari Desa Ndiwek, mereka meluncur ke Yogya. Kangen dengan bakmi Jowo Jombor. Setelah pesan, Yayang Swety dan putrinya menuju penjual sate klathak di sebelahnya, melewati penjual tapoyaki. Tak tega hanya senyum ke penjual tapoyaki, Yayang Swety meminta putrinya membeli tapoyaki sembari memberi uang Rp.40.000,00. Nanti malam kalau lapar bisa untuk camilan.
Sate klatak dua porsi langsung disantap dengan mie Jowo. Enak nggak enak, begitulah rasanya. Mie lauk sate. Di situ lumayan sepi. Tak tahu karena pandemi, atau baru buka, atau bukan jam makan. Jadi hanya ada dua rombongan makan di situ. Setelah selesai makan, Yayang Swety membayar dan putri tunggalnya menyusul sambil menyodorkan uang Rp.40.000,00. Yayang Swety menerima sambil penuh tanda tanya, kenapa uang dikembalikan, padahal putrinya tampak sudah menenteng takoyaki.
Ketika perjalanan menuju hotel, tanpa ditanya, Nisa bercerita, “Pak, Buk, nanti aku mau ketemuan sama dua teman kuliah yang belum selesai di hotel tempat kita menginap. Mereka sudah kusuruh bawa garpu sendiri. Terus mau kan takoyaki barengan. Makanya, uang Ibu tak kembalikan karena aku nraktir temanku.” Yayang Swety dan Om Panjul tertawa, tak tega minta bagian takoyaki. Padahal ide siapa ya?
Semarang, 8 Agustus 2020
Salam Sehat, Sukses Mulia
Harini S.
WI BPSDMD Prov. Jateng
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hehe.. Cukup menelan ludah saja ya Bun...
Ha ha ha iya Mbak.
Nanti diceritain habis makan saja ya, ...
Gitu ya. Salam literasi.
Wah ngiler dong he he
Ha ha ha...