Yes No Yes (Tagur 108)
Setiap tanggal muda, Pakdhe Panjul dan adiknya Swety harus mengatur waktu mengantar Uti mengambil pensiun di Kantor Pos. Kesiapan mereka tidak boleh diketahui oleh Uti. Dikhawatirkan Uti tidak bisa tidur kalau mengetahui akan bepergian. Selain itu juga banyak hal yang nantinya minta dibeli.
Setelah beres sarapan, barulah Pakdhe Panjul memberi tahu Uti. Sementara Swety segera menyiapkan mobil menuju depan pagar. Uti tampak segar dan bahagia. Mobil belum berjalan, Rp.400.000,00 diberikan ke Swety. “Ini uang bensin dan lain-lain”, kata Uti. Pakdhe Panjul sudah menerima bagiannya, untuk beli obat tetes mata.
Sepanjang perjalanan Uti berpesan, agar nanti dibelikan jajanan dan lontong. Pakdhe Panjul dan Swety mengiyakan agar Uti lega dan bahagia. Sepulang dari Kantor Pos, Swety berinisiatif mengajak mampir ke penjual makanan. Masih tampak komplit. Uti diajak turun dan diminta memilih sendiri. “Ini mau, Uti?” Swety menunjukkan suatu jajanan. Uti mengangguk. “Yang ini, Ti?” Uti menggeleng. “Kalau ini, Uti?” Swety mengambilkan bolu chiffon. Uti pun menggangguk. Alhamdulillah, anggukan lebih banyak daripada gelengannya. Sehat selalu Uti sayang.
Semarang, 5 Agustus 2020
Salam Sehat, Sukses Mulia
Harini S.
WI BPSDMD Prov. Jateng
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu Harini.
Terima kasih Pak Edi. Salam literasi.
Mantul ceritanya sukses selalu
Terima kasih Mbak Khanifah. Sukses juga untukmu.