Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web
Zoom (Seri-2, Tagur 155)

Zoom (Seri-2, Tagur 155)

Percobaan kedua memainkan zoom aku lakukan ketika mengajar dengan pihak luar kantorku. Aku harus mandiri. Host ada di luar kota nun jauh di sana. Akupun meminta izin mengunakan dua laptop. Harapanku, laptop kedua aku gunakan untuk memantau aktifitas peserta.

Namun aku terkejut, karena muncul tiga namaku. Ada dua wajahku dan yang satu tanpa wajah dan dengan nama berbeda. Aku mulai gugup, namun berusaha menguasai diri. Tiga puluh peserta hanya empat yang tampak di layar. Sedangkan laptop yang aku gunakan share screen ppt atau lainnya, jelas tidak nampak wajah peserta.

Aku berusaha tenang dan seolah tetap menjalin komunikasi dengan baik. Ketika ada peserta menyampaikan pendapat, aku segera mencari sumber suara. Aku cari setting agar muncul otomatis tidak bisa. Lebih tepatnya aku yang belum bisa mengoperasionalkan. Agak perlu waktu, tetapi akhirnya aku bisa bertatap muka virtual dengan yang punya suara. Astaghfirullah aladzim, canggih tetapi belum terbiasa. Aku lihat mereka memang menatap kamera laptop masing-masing. Aku tidak tahu pasti, apakah mereka kesulitan menemukan gambarku atau tidak. Yang pasti, hanya aku pengajar mereka.

Aku jadi punya ide untuk meneliti pendapat peserta menggunakan zoom sebagai media pembelajaran. Seberapa efektif media ini untuk memahami suatu materi. Walaupun diagnosaku faktor utamanya tetap kemampuan pengajar itu sendiri ketika mengendalikan kelas.

Lelahkah mengajar dengan media zoom?

Menurutku sama lelahnya dengan berdiri selama berjam-jam di depan kelas. Hanya kalau dengan si “zoom”, bisa duduk. Maka perlu dipastikan posisi duduk ergonomis, makanan atau minuman tersedia. Tentu saja pelan-pelan, menghindari risiko tersedak.

Effort atau usaha untuk mendapatkan perhatian peserta inilah yang terberat menurutku. Lagipula kita tidak bisa memantau gesture/ body language peserta, apakah mereka mengiyakan atau sebaliknya.

Akupun juga sudah mencoba beberapa tips untuk efektifitas pembelajaran virtual. Insyaallah bersambung besok ya.

Semarang, 21 September 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu Harini.

21 Sep
Balas

Thank you Pak Edi.

21 Sep

Keren...lanjutkan bu. Salam

21 Sep
Balas

Thanks Mbak Yulivia.

21 Sep

Siip,Bu.. Semangatt... Salam sukses

21 Sep
Balas

Thanks Mbak Cicik.

21 Sep



search

New Post