Setelah mengupas singkat tentang intention dan connectedness, yang tidak kalah penting adalah technique.

Teknik mengajar hypnotic secara sederhana adalah selalu mengulang kembali materi yang baru saja disampaikan. Misalnya membahas tiga hal. Maka ketika masuk pada materi kedua, peserta ditanya secara singkat materi pertama. Ketika memasuki pembahasan materi ketiga, peserta ditanya secara global materi pertama dan kedua. Ini termasuk teknik sederhana, agar peserta mengingat apa yang sudah dijelaskan. Pengulangan-pengulangan yang akhirnya menjadi ingat di luar kepala.

Hal ini agak repot, ketika target materi yang harus diselesaikan ternyata terlalu banyak.

Berikut teknik VAK learning meliputi visual, auditory, dan kinesthetic.

Visual yaitu apa yang dilihat dan dan didengar peserta menarik. Misalnya video, bahan tayang/ power point, dan gerakan-gerakan tubuh untuk menarik perhatian. Misal tangan, mata, dan lain-lain ke seluruh ruang. Akhir-akhir ini saya memilih mindmapping, untuk menggambarkan, pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan dibahas. Saya hubungkan dengan panah-panah sehingga keterkaitan antar sub pokok bahasan tampak nyata. Saya pakai pola konteks, konten, dan contoh riil. Dengan demikian, kerangka pikir saya tanamkan di awal, kemudian saya ulang-ulang sehingga otomatis diingat peserta.

Kemudian auditory yaitu listening dan speaking. Nada atau intonasi harus bervariasi sehingga menarik perhatian. Ditambah dengan konten yang disampaikan, menarik, sesuai dengan kebutuhan peserta. Sehingga peserta akan semakin penasaran. Apa lagi ya, yang akan disampaikan. Inilah sebabnya, sebagai pengajar harus benar-benar menguasai materi yang disampaikan. Pemilihan kata-kata dan kalimat yang tepat akan semakin menarik. Contoh-contoh nyata, akan semakin memperkuat pendalaman materi, sehingga akan bisa diaplikasikan oleh peserta. Saya sering memberi kesempatan peserta untuk sharing, tentang apa yang yang mereka ketahui atau memberikan contoh yang sudah mereka lakukan. Saya meluruskan atau menyimpulkan dengan menggaris bawahi sesuai dengan teori atau materi. Terkadang saya juga meminta peserta menyimpulkan tentang apa yang saya contohkan. Sehingga peserta benar-benar kita ajak untuk aktif dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Terakhir adalah kinestetik yaitu touching dan doing. Teknik ini meminta peserta untuk melakukan sesuatu, sehingga mudah diingat. Hal ini bisa menjadi produk dari materi yang diajarkan. Dengan metode daring, saya sering memberikan tugas akhir peserta, untuk menuliskan implementasi dari materi, di tempat kerja, sesuai dengan jabatan peserta. Tentu saja tugas individual. Otomatis, semua materi akan direviu. Sejauh ini, hasilnya bagus-bagus. Bahkan, saya belajar dari peserta terkait implementasi materi di tempat kerja, dengan lebih detail.

Bila intention dan connectedness sudah berjalan dengan baik, biasanya tekniknya akan otomatis baik pula. Hal ini wajar, karena peserta merasa dihargai, dilibatkan, dan mendapatkan manfaat dari materi yang diberikan. Peserta sudah terhipnotis, yaitu tanpa sadar kita isi dengan materi kita.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Semarang, 23 September 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng.