Harini

Bismillah...menulis adalah ungkapan hati dan pikiran yang tidak diucapkan. (Harini Wijaya) Selalu ingin belajar menjadi lebih baik, bermodal kemauan dan kesabar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Siap Jadi Isteri Kedua

Kamis, 31 Agustus 2017

19.21

Judul buku bu Tri Yuni "Siap Jadi Isteri kedua" mengingatkan masa-masaku sebelum dipinang suami. Diantara pria yang dulu pedekate padaku, suamiku adalah orang yang paling jarang berkunjung ke rumah.Dari kenal sampai menikah mungkin hanya tiga atau empat kali kunjungan.

Pertama datang dengan seorang temanku. Kedua kalinya datang sendiri dan menyampaikan ingin menjalin keseriusan denganku. Aku merasa sedikit aneh, kutanggapi dengan sikap biasa saja. Aku minta waktu untuk menjawab keseriusannya.

Diam-diam aku minta foto calon suamiku kepada teman yang pernah menemani datang ke rumah. Foto kutunjukkan ibuku dan anehnya, ibuku setuju kalau punya menantu seperti yang di foto itu. Hari penentuan jawaban tiba. Kujawab pertanyaan calon suamiku itu dengan hanya satu kata "ya"

Proses pinanganpun berjalan sampai pembahasan hari pernikahan.Tiba di acara kumbakarnan tidak ada satu perwakilan dari keluarga pengantin pria. Para tamu bisa maklum karena calon pengantin pria dari luar kota. Ditunggu sampe jam 9 malam, calon pengantin pria juga tak kelihatan batang hidungnya. Terpaksa adikku menelepon,ternyata sang calon masih rapat di kantor. Setelah sepuluh menit ditunggu sang calon pengantin pria pun datang. Acara kumbakarnan berjalan lancar.

Sebelum undangan disebar, calon suamiku pernah bilang padaku, jika besuk setelah menjadi suami isteri, aku akan sering ditinggalkan karena kesibukan kantor. Hal ini disampaikan padaku agar besuk aku tidak mengeluh atau menuntut pada suamiku. Anehnya, aku hanya mengiyakan saja. Kini, setelah 20 tahun berumah tangga posisiku hampir selalu kalah dengan tugas-tugas kantor. Suamiku pekerja keras yang cinta pekerjaan. Urusan keluarga hampir selalu dikalahkan.Jika ada urusan keluarga dan kantor bersamaan, tentulah kantor yang jadi pemenang. Aku jadi ingat kata-kata kakak ku sebelum aku menikah." Kamu siap- siap jadi isteri kedua, Ni. Isteri pertamanya pekerjaan kantor" begitu kata kakakku.Aku hanya tersenyum menanggapi kelakar kakakku. Ternyata kakakku sudah bisa menebak tipe pria seperti apa suamiku. Sampai sekarang kalau ada acara keluarga dan aku tidak didampingi suami, semua sudah bisa mengerti .Aku bisa menerima suamiku ibarat aku sudah siap jadi isteri kedua baginya.

Begitulah versi cerita dariku. Cerita di buku tulisan bu Tri Yuni akan seperti apa? Kita tunggu saja kehadiran bukunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Very inspiring.... Jadi penasaran

31 Aug
Balas

Iya pak eko...sy jg penasaran dg buku itu

01 Sep
Balas



search

New Post