Membaca posting-an bunda Sri Sugiastuti di gurusiana tentang kegiatan di MWC 5 Jateng, membuat saya serasa bisa ikut hadir di tengah-tengahnya. Bunda satu ini memang produktif sekali dalam menulis. Semangatnya bikin saya kadang merasa iri. Sehingga rasa ini memacu saya jadi ikut bangkit menulis lagi di gurusiana.

Bersyukur sekali saya telah mengenal beliau. Ini juga membuat saya semakin cinta kepada Allah. Karena Allah selau memberi teman-teman yang hebat. Salah satunya bunda Sri Sugiastuti ini. Penyebar virus dan semangat menulis. Reporter dalam setiap event yang di jalaninya di hampir setiap detik. Pandangan dan pengamatan beliau selalu bisa menjelma jadi tulisan.

Rasa percaya diri saya bertambah, setelah buku perdana saya yang berjudul “Dalam bingkai kesabaran” dibaca dan diberi apresiasi serta resensi oleh beliau. Saya pun mendapat pesan lewat japri dari beliau. “Bu. Tulisannya bagus loh bu. Mbok nulis buku lagi.” Subhanallah, hati saya serasa melambung tinggi. Ide yang terpendam jadi seperti dendam yang harus segera dituntaskan.

Tapi saya harus menahan diri dulu. Ada skala prioritas yang harus lebih dulu lunas. Percayalah..di kesibukan apapun, saya tetap masih menulis. Entah dalam bentuk apa tulisannya. Karena menulis serasa sudah menjadi bagian dari kebutuhan. Yang akan menjadi sesuatu yang hilang jika tidak saya kerjakan.

Rasa terimakasih kepada bunda Sri Sugiastuti. Let me have spirit like yours. Sukses selalu ya Bun... Tetap ditunggu laporan aktivitasnya di hari terakhir di MWC 5 Jateng. Tentu saya juga menunggu bukunya juga. Semoga lancar dan dimudahkan...Aamiin.