Hari Prasetio

Lahir di Cilacap 25 Maret 1967. Lulusan SDN 1 Karangtalun Cilacap (1980), SMPN 4 Cilacap (1983), SMAN 1 Cilacap (1986). Alumni Universitas Sebelas Maret Sur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kita dan Waktu

Kita dan Waktu

Sudah sebulan lebih saya tidak menulis di Gurusiana, di sela-sela pekerjaan rutinku sebagai guru, banyak tugas yang harus diselesaikan dari persiapan disupervisi oleh pengawas, mempersiapkan naskah untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah bersama siswa yang saya bimbing, dan membuat proposal pembangunan madrasah yang akan dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Padatnya pekerjaan hingga ada tugas yang tidak bisa saya selesaikan yaitu penulisan artikel ilmiah yang sedianya akan dimuat di salah satu jurnal IAIN Purwokerto.

Waktu berjalan terus, itulah ungkapan yang sering kita dengar, dan bahkan karena seringnya kita dengar, kita justru cenderung melalaikannya. Waktu memang sangat penting bagi kehidupan manusia, berputarnya waktu adalah simbol adanya kehidupan. Jika waktu berhenti berputar, maka kehidupan dunia akan berhenti atau mati. Semua kita tentu dalam keadaan merugi jika tidak mengisi waktunya dengan hal-hal yang bermanfaat.

Bertambahnya waktu berarti berkurangnya usia kita, sebab dengan terus bertambahnya waktu, maka lambat laun secara pasti hal itu akan menghampiri akhir usia kita, yang kita sendiri tidak akan pernah tahu kapan saat itu akan datang. Oleh karena itu selagi masih ada kesempatan dan waktu, maka marilah kita bermuhasabah, merenungkan kembali amalan-amalan apa yang sudah kita perbuat selama ini, apakah kebaikan-kebaikan kita sudah melebihi di atas perbuatan-perbuatan dosa kita, ataukah justru dosa-dosa kita jauh lebih banyak dari amalan-amalan kesholehan kita.

Sebelum maut menjemput, marilah kita merenung sejenak untuk bertazkiyatun nufus, memohon ampunan kepada Allah SWT dari segala kekilafan, keburukan dan kepicikan kita selama ini, serta memohon hidayah-Nya untuk memberikan kekuatan kepada kita agar di hari-hari mendatang kita mampu berbuat amalan-amalan kebajikan yang lebih banyak lagi.

Ada beberapa kalimat yang saya kutip dari penulis di Gurusiana, kalau tidak salah dari seorang ibu yang berasal dari Magelang, mohon maaf saya lupa nama penulis itu. Kalimat yang saya kutip, seingat saya sebagai berikut : Aku berpikir, jika aku mati, aku akan segera dilupakan orang. Bahkan mungkin duka anak-anakku pun akan segera lenyap, seiring berjalannya waktu. Aku harus memiliki sesuatu, yang membuat namaku dikenang. Aku ingin hidup beribu tahun lagi. Aku ingin menyebarkan sesuatu yang bermanfaat, untuk itu aku harus punya sesuatu, yang mampu mengalirkan pahala terus menerus.

Maka marilah kita bertekad dan berlomba-lomba dalam kebaikan agar kehadiran kita di tengah masyarakat tidak menyengsarakan orang lain namun sebaliknya kehadiran kita justru memberi banyak manfaat kepada masyarakat. Mari kita mulai berbuat kemaslahatan dari diri kita dan keluarga kita.

Waktu ibarat pedang, demikian orang bijak menyebutnya, oleh karena itu sebelum waktu memenggal kita, mari kita manfaatkan waktu yang kita miliki sebaik mungkin, untuk bekal kehidupan akhirat yang abadi, sehingga pada saatnya nanti tiba kita benar-benar bukan termasuk golongan orang yang merugi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, Pak Hari sdh muncul lagi.

19 Nov
Balas

Nggih Pak, Nuwun

19 Nov
Balas



search

New Post