Oleh Hari Prasetio (Alumni MWC5 Jawa Tengah)

Memulai karier menjadi guru sejak 20 tahun silam, banyak mendapat pengalaman dimulai pada akhir zaman orde baru sampai zaman milenial sekarang ini. Ada banyak fenomena yang sangat berbeda terjadi begitu cepat. Guru adalah profesi yang ikut berperan membentuk karakter anak bangsa.

Buku ini menggambarkan bagaimana pentingnya peran keluarga sebagai fondasi pendidikan anak, hingga peran orang tua dan guru dalam membentuk generasi yang kuat. Fungsi guru salah satunya adalah melejitkan motivasi siswa agar lebih bersemangat belajar untuk meraih cita-citanya.

Untuk menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini, tugas yang sangat berat diemban oleh para guru untuk menyiapkan generasi penerus yang mewarisi bangsa ini dengan cara memberikan bekal kepada generasi sekarang.

Belajar tidak sekedar mengumpulkan ilmu, tetapi hasilnya dapat membekas di sanubari. Sehingga menghasilkan kompetensi intelektual, sosial, spiritual, dan emosional siswa seutuhnya. Dengan mempelajari dan memahami ilmu, seseorang dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kelak.

Sehari-hari penulis mengajar pendidikan vokasi yang memberikan bekal kewirausahaan. Inti dari kewirausahaan adalah mental berwirausaha dan bagaimana mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan dan memberi pengalaman yang cukup sehingga diharapkan siswa dapat memperoleh pekerjaan atau bahkan membuka usaha sendiri.

Buku ini juga mengulas tentang manajemen waktu yang sangat penting untuk semua jenis profesi. Pemanfaatan waktu yang efektif dan efisien tanpa meninggalkan waktu yang tidak bermakna, waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga dan selalu berusaha mengisi hari ini untuk menyiapkan bekal hari esok.

Tidak ada artinya melakukan sesuatu tanpa manfaat, pengelolaan pendidikan harus dilakukan dengan memberdayakan semua komponen. Baik pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Intitusi pendidikan akan kuat apabila mendapat dukungan dari masyarakat.

Merupakan tantangan bagi guru, bahkan semangat gotong royong yang merupakan sumber dari solidaritas sosial harus ditumbuhkembangkan kembali dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari. Tidak mungkin bangsa ini menjadi besar dan berwibawa, manakala kita tidak mampu membangun gotong royong dan persatuan.

Dalam menjalankan tugas sebagai guru, intinya adalah melayani kepentingan publik, sehingga perlu upaya peningkatan kinerja dengan revolusi mental untuk melayani kepentingan publik dengan maksimal.

Profesi pada hakekatnya adalah suatu pekerjaan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkualifikasi tinggi dalam melayani dan mengabdi pada kepentingan umum untuk mencapai kesejahteraan manusia yang dilandasi norma-norma yang mengatur perilaku para anggota profesi.

Perkembangan teknologi mempunyai arti penting dalam dunia pendidikan, tetapi yang lebih penting lagi adalah memberdayakan pelaku pendidikan baik guru maupun tenaga kependidikannya. Guru adalah kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar siswanya akan sukses. Di balik kesuksesan seorang siswa, tentulah ada sosok guru yang ideal, guru yang mampu memberi inspirasi dan motivasi dengan pengabdian tanpa akhir.