Di tengah era globalisasi sekarang ini, dunia tulis menulis telah menjadi bagian hidup sehari-hari. Komunikasi verbal tidak begitu lagi diandalkan, komunikasi dalam bentuk tulisan jauh lebih efektif dan efisien.

Dengan aplikasi WA, facebook, Instagram, dan media sosial untuk penulis, seperti sipenulis, wilbook, dan Wattpad, orang akan menyuarakan aspirasinya, berupa ide, gagasan, reportase, persoalan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Tulisan itu akan dilihat orang di seluruh daerah yang ada dalam jaringan media yang bersangkutan. Singkatnya dengan fasilitas media sosial tulisan dapat dibaca masyarakat dunia.

Saat ini dunia tulis menulis sudah menjadi ikon dunia. Dengan menulis dapat digunakan untuk perjuangan dan pemberdayaan. Namun sebaliknya juga dapat menjadi alat provokasi, manipulasi, dan hoax. Tentu ada sisi positif dan negatif, namun media sosial bisa menjadi tantangan bagi guru-guru agar media sosial itu dapat menjadi pembelajaran yang positif.

Untuk menjadi guru ideal, harus memiliki kemampuan menulis yang baik. Andrias Harefa mengatakan menulis adalah keterampilan. Jadi, syarat utama menulis adalah latihan terus menerus, tanpa kenal lelah. Lalu, jadikanlah aktivitas menulis sebagai profesi. Itulah kunci sukses menjadi penulis profesional.

Melihat besarnya manfaat menulis, maka kita harus memotivasi diri menjadi penulis yang baik. Jamal Ma’mur Asmani mengatakan, “ Dengan menulis, aku menjadi diri sendiri “. Kalimat yang keluar dari penulis-penulis andal tersebut, semoga memberikan motivasi dan spirit kepada kita untuk berkiprah dalam dunia tulis menulis yang sangat menantang untuk mengikuti jejak mereka, bahkan dapat menjadi lebih sukses.