Action Lover, Cerbung Tagur ke-128
Action Lover
Sebagai seorang penggemar film laga, Mas Robby ingin sekali menonton. Di kota kecilku belum ada gedung film atau bioskop aku sering menyebutnya. Kebetulan sekali hari ini ada acara ke Malang untuk reuni dengan teman-teman kuliah S-1 IKIP Malang yang sudah 25 tahun tidak bertemu. Sesuai susunan acara hanya pagi hari sampai siang. Sedangkan besoknya menghadiri undangan HAB Kemenag ke Pandaan. Dengan begitu sore sampai malam tidak ada acara. Mumpung masih di Malang, nanti sore aku ajak nonton di Matos. Penayangan film laga Batman.
Masa kecil dan remajaku, aku juga suka nonton film. Kebetulan di depan rumahku ada gedung film meskipun untuk kategori ekonomi menengah ke bawah. Bagiku sesuatu yang belum aku tonton itu artinya hal yang baru. Alih-alih tidak punya uang untuk nonton di gedung dengan tiket yang mahal.
Kalau aku tidak terlalu fanatik pada film tertentu. Beberapa film yang memang cocok untuk seusiaku akan aku tonton. Apakah itu romance, laga, humor, ataupun horror. Film Indonesia, Bollywood, Cina, ataupun Hollywood.
Untuk film Indonesia yang kusuka dan bahkan sangat ingat sampai sekarang adalah Gita Cinta dari SMA yang dibintangi oleh Rano karno dan Yessy Gusman. Bahkan puisi yang dikirimkan oleh Galih untuk Ratna aku hafal di luar kepala karena selain nonton filmnya yang sampai 6 kali dan langsung membaca novelnya. Kisah cinta yang sangat romantic dan penuh konflik. Kesederhanaan dalam cara mengungkapkan perasaan dan indahnya hubungan yang membuatku sangat mengingatnya sampai kini.
Film laga yang kusuka adalah film yang dibintang Jacky Chan yang menurutku sangat mengocok perut dalam aksinya menumpas kejahatan. Kelihaiannya dan ketangkasannya dalam bermain silat yang juga sangat memukau.
Film Batman diputar pada pukul 16.00 WIB. Kebetulan sekali. Kami bisa menonton. Ingin tertawa sebenarnya aku ketika mendengar ia pingin sekali nonton film laga ini karena menurutku film ini film anak-anak dan remaja. Semasa kecilku dulu aku ingat juga pernah nonton film seperti ini. Tapi kasihan Mas Robby jika tidak dituruti. Keinginannya besar sekali.
Cinemaxx Theater Matos tempat yang kami tuju. Mas Robby mengantre membeli tiket. Kuambil gambarnya. Kukirim pada adik-adik di grup keluarga agar mereka ikut senang melihat kakaknya bahagia di sini. Mereka mengirim emoji tertawa saja.
Sudah berapa puluh tahun aku tidak nonton film. Seingatku terakhir nonton film laskar pelangi. Itupun melalui kaset DVD. Memang sejak mengenakan jilbab aku merasa canggung jika nonton melalui layar lebar. Aku memilih hiburan televisi, selain itu memang di kotaku tidak ada gedung film sejak dunia perfilman mengalami kelesuan. Semua gulung tikar sehingga sampai duapuluhan tahun tidak ada.
Minuman kemasan dan cemilan sangat dibutuhkan sebagai teman penghilang kecanggungan saja. namun, kami juga membelinya karena selama dua jam berada di ruangan ber-AC akan merasa kehausan.
Kami mengantre akan memasuki gedung. Mas robby memeluk pundakku dari belakang. Perlindungan yang selalu diberikan dari seorang lelaki kepada wanitanya di tempat keramaian. Mengamankanku dari kejahilan. Memang kesempatan yang baik bagi tangan-tangan jahil di tempat ramai berdesakan seperti ini. setapak-demi setapak kami berjalan hingga sampai pintu masuk.
Mas Robby pindah di depan mendahuluiku karena membawa tiket dan mencari tempat duduk sesuai kodenya. Aku tidak mengerti caranya. Aku hanya mengikutinya dari belakang. Ketemu sudah. Tempat yang disukainya adalah pinggir. Aku yang disuruh duduk di sebelah kiri darinya. Dia sangat menjunjung peraturan posisi ini.
Menurut adat Jawa, setelah mengucapkan ijab kabul dan sah menjadi suami istri, posisi duduk suami adalah di sebelah kanan istri. Hal ini sebagai simbol berubahnya status dalam hidup pengantin. Yaitu sudah bersatu dalam pernikahan. Bukan lagi dua orang melainkan satu dalam ikatan pernikahan. Sesuai filosofi Jawa, duduknya suami istri menggambarkan sesuatu yang berkah.
Film mulai diputar yang diawali dengan pemutaran film-film yang masuk kategori ‘segera’ dalam daftar tayang. Tujuan pengiklanan cuplikan ini juga untuk menarik perhatian calon penonton. Diselipi pula dengan iklan produk barang yang ikut andil dalam produksi maupun pemasaran film yang akan diputar.
Batman Film yang mengisahkan superhero dengan kostumnya yang khas selalu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya. Film yang bertema kepahlawanan ini penuh dengan laga tokoh yang memerangi musuh. Kegesitan dan triknya yang mampu menembus rahasia sebuah kejahatan. Seringkali aku melirik Mas Robby yang tidak berkedip dan konsentrasi pada setiap gerakan Batman. Begitu asyiknya sampai-sampai dia tidak menoleh ketika aku bertanya sesuatu. Begitulah tipe pemikir ketika menggeluti hobinya. Tak membiarkan orang mengusik dengan menunjukkan sikap diamnya.
Setiap aku melirik ke kiri dan ke kanan banyak penonton dari berbagai usia. Anak-anak, remaja, dan dewasa. Memang film semacam ini untuk segala usia. Keseruan dalam berlaga membuat penonton selalu penasaran dengan trik-trik sang pahlawan. Aku hanya membawa sedikit makanan kecil dan minuman. Sesekali aku suapi Mas Robby. Hmmm.. jiwa kami tidak kalah dengan jiwa remaja yang nonton dengan pasangannya. Mas Robby biasa saja, malah direbahkannya kepalanya di pundakku sambil nonton. Memang orang metropolitan ya, tidak malu bergaya seperti ini meskipun di tempat umum. Atau mungkin karena suasana gelap sehingga cuek saja dia.
Keseruan aksi para aktor dalam berlaga menumpas kejahatan memaksa perhatiannya agar tidak terbagi kepada yang lain, termasuk kepadaku. Sebentar saja dipalingkan wajahnya, ia akan kehilangan satu gerakan. Itu yang tak diingininya. Dia akan menyesal sepanjang jalan.
Perjuangan Batman, manusia kelelawar yang berusaha menyelamatkan kota dari serangan musuh memang sangat menegangkan. Bagaimana aksinya yang kadang kalah membuat jantung berpacu dengan begitu cepat. Memang itulah tujuan penulis scenario. Menciptakan ketegangan dengan berbagai jenis konflik. Karena kekalahan akan selalu menyakitkan. Sehingga akan timbul pertanyaan besar. Bagaimana jika dia kalah?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siiip...
Keren. Sejatah kehidupan. Tertutur dengan lugas