Stempel Palsu, Pentigraf Tagur ke-137
STEMPEL PALSU
Proses pencetakan data siswa sudah selesai. Pengecekan terhadap nama, tempat tanggal lahir, alamat, nama orang tua, asal sekolah, nilai ujian NISN, semua data sudah tidak ditemukan kesalahan. Selanjutnya adalah pengajuan penandatangan kepada kepala sekolah. Harus antre karena ada empat ratus data siswa yang harus ditandatangani dalam waktu yang bersamaan. Agar lebih mempersingkat proses, diberilah kesempatan untuk pembubuhan stempel terlebih dahulu. Ternyata pembubuhan stempel juga harus melewati antrean.
Bu Kasminah diberitahu bahwa masih ada stempel yang sama di laci. Dengan senang hati dia mencari dan menemukannya. Sembari bergurau dengan guru yang lain, dia membubuhkan stempel pada lembar-lembar data siswa. Dalam waktu lima menit selesailah tiga puluh empat lembar data siswanya dibubuhi stempel. Sambil menunggu namanya dipanggil, ia melihat-lihat stempel apa saja yang ada pada laci itu. Semuanya berkaitan dengan identitas sekolah. Alhamdulillah, namanya dipanggil , tidak ada masalah, dan penandatanganan selesai.
Sebuah pemberitahuan secara empat mata ditujukan kepadanya. Seorang guru membisikinya. Bu Kasminah melongo mendengar bisikan itu. Ia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang baru saja didengarnya. Keingintahuannya begitu tinggi. Ketika kondisi sepi, dia benar-benar ingin membuktikan bisikan temannya. Dia membuka laci stempel yang lain. Beberapa stempel ditemukan. Stempel, warung, catering, toko kertas, toko besi, dan entah toko apa lagi yang tidak dikenalnya. “Benar, ternyata masih ada stempel palsu.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita nya keren ibu cantik... Sukses selalu..
Hehe terjebak dalam kepalsuan. Salam literasi bu