Kulonuwun

Hariyani

Gangguan ini disadari oleh pasangan itu setelah berjalan sekitar dua minggu pernikahan mereka. Andini, pengantin perempuan, merasakan hal yang aneh di dalam rumahnya. Sebelum menikah, dalam kondisi sendiri pun tak pernah merasakan hal ganjil itu. Kini Andini seakan tidak berani jika tidak ada yang menemani. Dia tidak tahu mengapa ini terjadi. Deg-degan, bingung, dan kantuk dirasakan sepanjang hari.

Suasana rumah itu menjadi berubah. Godaan yang membayangi adalah ketika memasuki rumah dalam keadaan sepi. Meskipun tidak ada Endro, sang suami, ia merasakan ada penghuni lain. Bulu kuduknya selalu berdiri tiap berada di dapur yang letaknya di ruang belakang dekat kamar mandi. Tak betah, takut, seakan ada hawa panas mengalir dalam setiap ruang. Bahkan dia tidak berani pergi ke kamar mandi.

Andini tak kuat menahan rasa takut. Ia pun segera pergi ke luar rumah menyampaikan rasa anehnya itu kepada kakak iparnya. Dia disarankan untuk menambah kuantitas dan kualitas ibadahnya.

Sesuai saran yang diterima, Endro dan andini melakukan kegiatan tadarus secara rutin. Baca ayat kursi sebelum tidur juga rutin dilakukan. Namun, perasaan itu belum juga hilang. Betapa bingungnya pengantin baru itu. Sampai-sampai Andini menanyakan lagi perihal itu kepada seorang kyai yang mempunyai indra keenam. Apa yang dikatakan kyai itu justru membuatnya semakin takut masuk rumah. Karena ada penghuni baru di lantai atas katanya.

***