Menulis, Curhat, dan Pengalaman Pribadi, Opini Tagur ke-170
Menulis, Curhat, dan Pengalaman Pribadi
Hariyani
Baru-baru ini ada komentar di salah satu status facebookku tentang buku antologi puisi bersamaku dengan tiga guru dalam satu sekolah yang sama. Berikut adalah komentarnya “Semoga karya-karya semakin baik, tidak hanya bertema curhat. Penekanan pada kata tidak hanya inilah yang menimbulkan polemik. Banyak pendapat yang mengejek komentar tersebut.
Hlo, memangnya menulis itu media curhat. Perasaan dan pikiran yang dicurahkan dalam bentuk tulisan. Menulis curhatan juga harus memenuhi tatanan penulisan. Bagaimana penggunaan kalimatnya, kesatuan dan kepaduan paragraf, gagasan pendukungnya, semua melalui proses pemikiran yang matang. Tidak sekedar pencurahan hari tanpa aturan. Menulis itu cuthat yang cerdas bukan?
Tema curhat? Apa yang dimaksudkan dengan pernyataan tersebut? Apakah tema yang diambil dari pengalaman pribadi? Tidak bolehkah penulis berkisah tentang pengalaman pribadi? Padahal pengalaman pribadi adalah sumber cerita yang paling kaya. Bagaimana pun pengalaman pribadi yang diangkat dalam suatu cerita, tetap dianggap sebagai cerita fiksi. Bukan kisah nyata. Sebab dalam penceritaan membutuhkan daya imajinasi dan perekaan.
Apakah pengalaman pribadi selalu jelek? Justru pengalaman pribadi yang ditularkan kepada orang lain inilah yang bisa menyampaikan amanat yang dahsyat. Jika kita sudah mengalami sesuatu peristiwa dan kita tularkan kepada pembaca, pembaca akan merasa diuntungkan karena pengalaman kita akan menjadi guru bagi mereka. ada yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Nah, pembaca akan merasa berterima kasih kepada kita dan akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupannya bertolak dari pengalaman yang dibacanya.
Tema-tema yang diminta dalam suatu tantangan menulis adalah tema yang berdasar pada pengalaman pribadi. Penerbit akan menemukan banyak pengalaman pribadi penulisnya di sini,. Inilah keberhasilan penerbit yang akan menerbitkab buku dengan tema yang ditentukan dan sesuuai dengan pengalaman pribadi. Berbagai macam peristiwa akan ditemukan dan ide cerita akan semakin banyak dan beragam.
Lalu, di mana letak kesalahan penulis yang menuliskan pengalamn pribadinya ini? Tidak salah. Penulis akan menemukan pembacanya sendiri sesuai dengan kesesuaian pribadinya. Jadi, tetaplah menulis meskipun bercerita tentang pengalaman pribadi. Bahkan Kahlil Gibran, Adam Smith banyak menghasilkan karya hebat dari pengalaman hidupnya.
Jadi, pada prinsipnya menulislah dengan tema apa yang menjadi ide Anda, perkayalah ide dengan membaca passion menulis Anda akan ditemukan selama proses menulis tetap berjalan. Jangan berhnti hanya karena komentar yang miring. Anggaplah komentarnya sebagai amunisi untuk terus menulis dan menulis dengan tema apa pun.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.
terima kasih Bapak