Perempuan Pemburu Rupiah, Puisi
Perempuan Pemburu Rupiah
Dingin pagi, menyapa perempuan berpunggung keranjang
Beranjak menjajakan buah menuju pasar
Langkahnya memecah sunyi
Menekuri pematang basah
Sisa hujan semalaman
Berjajar, berangan habis terbeli
Merenung, menghitung detak waktu
Merapalkan asma Sang pemberi rezeki
Terngiang rengekan anak-anak
Uang sekolah belum terbayar
Seragam sobek dan kumal
Namun, harapan tertelan awan
Pulang tanpa rupiah di tangan
Air mata berlinang memeluk angan
Perempuan tersenyum menghibur diri
Dinding jiwanya telah menebal
Ah, esok masih ada harapan
Tak ada lelah yang tak terbayar
Rezeki datang sesuai kebutuhan
Blitar, 7 Februari 2022
Sumber Lukisan : Sowan Art
Diunggah di FB Komunitas Sastra Nusantara
Kelas Puisi Angkatan III
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar