Hariyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hartaku , Cobaanku

Tantangan 81

 

Cerpen part 4

 

Hartaku , Cobaanku 

 

" Ma ...kasihan anak - anak pak Nanda .., mereka nggak ada mamanya , papanya juga sibuk bekerja , cuma ada pembantu "

" Sebenarnya sih , asal sudah dididik mandiri , nggak masalah , yang jadi masalah itu kan , pak Nanda sudah memohon sama istrinya , untuk menolak tugas luar kota , mungkin bisa digantikan orang lain ." 

" Lha nanti kalau menolak , dikira  nggak loyal dong ma " 

" Ya , yang penting , pak Nanda kan sebagai suami , berarti dia. Sebagai imam , seharusnya istrinya berusaha dulu koordinasi dengan  kantornya , kalau bisa diganti . Seorang istri kan harus patuh pada suami ."

" Begitu ma " 

" Ya , selama perintah suami untuk kebaikan , kita sebagai istri harus nurut " 

" Terus gimana lanjutannya ma ?"

" Pak Nanda , sudah nggak nyoba telp lagi , karena sudah beberapa kali di telp , Ndak diangkat , kadang malah di off kan '

" Wow ...kok gitu ma ? " 

" Ya mungkin sibuk atau pas ada kegiatan " 

" Seminggu itu nggak lama , hari Sabtu sore Bu Ruli dah datang anak - anak senang , dibeliin oleh - oleh , Bi Sumi juga . "

" Pak Nanda dibeliin juga ?"

" Ya , dibeliin kemeja , tapi dari raut mukanya , pak Nanda kelihatan kurang suka ".

" Oh ya ? "

" Pak Nanda , dah kecewa sama Bu Ruli."

" Hari - hari dilalui seperti biasa , Bu Ruli dah sibuk bekerja lagi , pak Nanda juga sama. 

 

" Suatu saat , pak Nanda melihat  Bu Ruli memakai tas baru , dan pak Nanda merasa tidak pernah membelikannya  "

" Tas baru ma , beli sendiri , apa dikasih ?"

" Kalau beli sendiri kenapa , kalau dikasih juga kenapa ? Jawab Bu Ruli sewot "

" Aku suka kalau mama beli sendiri , tapi merek " Gucci ", ini jutaan ma , mama nggak sayang uang jutaan hanya untuk beli tas , 

Tapi kalau dikasih , mama telah merendahkan ku dihadapan dia"

Tolong jawab dengan jujur ma ?"

" Aku nggak mau jawab "  jawab Bu Ruli dengan ketusnya , sambil melangkah keluar menuju mobil tuk pergi kekantor .

 

Mungkin bagi Bu Ruli  hal ini dianggap sepele , tapi bagi pak Nanda ini menjadi masalah besar , menyangkut harga diri seorang laki - laki. Bu Ruli sendiri life style nya mulai  berubah , melihat keatas , bukan kebawah . Inginnya beli barang - barang yang ber merk .

 

Karena hal ini , mulai sering ribut , yang dulu selalu bahagia , tentram , jadi gersang , tidak ada canda atau   senyum lagi di wajah - wajah mereka .

 

Bagaimana kelanjutannya ,

Baca lagi di part 5 , ma kasih 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post