Mamaku workaholic
Tantangan ke 60
Cerpen part 9 Tamat
Mamaku workaholic
Bulan berganti bulan ...kehidupan keluarga kami sangat berbahagia .. mama yang suka over work sudah hilang , yang ada sekarang , mamaku sangat menghargai waktu tuk keluarga , memberiku kebebasan dalam belajar tetapi bertanggung jawab . Papaku juga sangat memperhatikan kesehatan mama , selalu mengingatkan makan dan istirahat mama . Kami selalu sarapan dan makan malam bersama . bahagia sekali keluarga kami saat ini , yang sempat hampir hilang ,karena obsesi mama yang sangat kuat tuk menjadikan saya , anak sulungnya bisa seperti mama .
Usaha keras ku membuahkan hasil yang membanggakan . Aku diterima di universitas Indonesia jurusan managemen ( ambil yang internasional ). Itu memang pilihanku. , Kenapa aku ambil yang internasional , aku ingin menguasai bahasa Inggris dengan baik tuk bekalku nanti setelah lulus S1. Walaupun uang semesteran agak mahal , yang penting papa dan mama mensupport .
Tito bertambah teman Joko dan Wanto , mereka sudah kami anggap keluarga sendiri , seperti bi romlah dan mang Udin . Ketika libur kenaikan , Bi Romlah pulang dan menanyakan ke Bu Suti ,apakah Joko dan Wanto mau ikut Bu Asti ,untuk jadi anak asuh . Bi Suti dan pak Seno senang sekali ada yang mau menjadikan Joko dan Wanto anak asuh ...harapan mereka tentunya bisa sekolah dengan baik dan dapat pekerjaan yang baik dimasa depan .
Waktu berlalu sangat cepat sekali ,tak terasa aku dah semester 6 , tinggal 2 semester aku selesai . Tito di SMA kelas 12 , setahun lagi lulus . Joko waktu ikut kami , ditanya papa ,ingin sekolah dimana , dia ingin sekolah di SMK saja , jurusan otomotif , dan dia sekarang sudah lulus , nilainya juga bagus , dah pinter benerin sepeda motor yang ada masalah ( kerusakan ) kalau sepeda motornya trouble pastilah Joko yang benerin . sedangkan wanto masih di SMP kelas 9 , tahun depan juga lulus .
Aku selalu ingat ..ketika kami , aku, Tito, Joko dan Wanto masih kumpul dirumah. Ketika belajar , papa selalu mengontrol , menanyakan , ada kesulitan nggak..., Papa juga sangat disiplin masalah waktu . Waktu belajar , waktu makan , les , sholat . Dan papa akan marah , kalau ada yang nggak disiplin , apa lagi melanggar aturan yang dibuat papa , pastilah akan ada ceramah panjang lebar. Kalau mama sih ngajarin tentang kemandirian . Semua urusan sekolah itu tanggung jawab kami sendiri , mama ndak ikut campur . Seragam , buku , PR, jadi kalau buku ketinggalan , atau Ndak mengerjakan PR , ya resiko tanggung sendiri misal dihukum guru. Habis makan , kita harus mencuci piring , sendok sendiri . Jadi nggak ada tuh tumpukan piring piring kotor . kalau baju memang semua dicuci bi Romlah pakai mesin cuci , tapi kalau sudah kering. Kita pilih sendiri - sendiri. Di setrika sendiri - sendiri juga , dan taruh di lemari .
Lagi ngerjakan tugas dari dosen , papa telp .
" Don ..lagi sibuk ?"
" Ada apa pa ? Ini lagi ngerjain tugas "
"ya udah .teruskan saja nugasnya , nanti saja , papa wa "
Wa papa menceritakan kalau Joko dah lulus , ditanya papa mau meneruskan kuliah ,papa masih bisa , tetapi tidak diluar kota . Tapi Joko menolak , dia ingin kerja , biar bisa bantu orang tua di desa , dan dia juga ingin nabung , kalau tabungan dah cukup bisa melanjutkan kuliah swasta yang masuknya hari Sabtu dan Minggu. Papa sangat senang mendengar hal itu , karena masih ada cita - cita tuk mencari ilmu yang lebih tinggi . Akhirnya papa juga ikut membantu browsing loker ( lowongan pekerjaan ), yang sesuai jurusan Joko. Alhamdulillah Joko , diterima di Astra , tetapi dalam training selama 3 bulan. Semoga kedepannya dia akan bekerja dengan baik , bisa juga dapat beasiswa dari Astra untuk kuliah D3, karena ada karyawan di Astra , yang dapat beasiswa karena punya dedikasi dan integritas yang tinggi.
Dalam setahun ini , aku harus kerja keras , belajar tuk lulus S1 dengan baik dan nenyiapkan tuk cari beasiswa ke LN , yang full scholarship . Apakah terwujud ? , Setiap orang yang punya cita - cita pasti akan berusaha tuk mewujudkannya , dengan usaha maksimal , gigih dan tidak mudah putus asa. Selalu berfikir positif dan optimis , motivasi dari diri sendiri itu lebih kuat dari pada motivasi dari luar , bisa bandingkan 90 : 10.
Akhir dari cerita , aku dapat beasiswa S2 di Jerman , mama ku sangat senang sekali , karena tidak menyangka , aku bisa lolos, Tito diterima di UNS , jurusan teknologi informasi . Dia memang nggak mau kuliah diluar kota. Joko harus bekerja dulu dengan baik dalam beberapa tahun, kalau ingin dapat beasiswa Astra. Sedangkan Wanto ,ikut jejak kakaknya ,bukan ke SMA tetapi ke SMK ,ambil jurusan bangunan .
Untuk mewujudkan cita - cita , janganlah memaksakan diri , tetapi berusahalah dengan maksimal , optimis , diiringi doa yg ikhlas .
TAMAT
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat Menginspiratif. Salut untuk papa yang mendidik anak penuh disiplin.