Tantangan 56 

Cerpen part 5

Mamaku workaholic

Seminggu dirumah sakit , mamaku sudah lumayan sehat ,  bisa duduk , tetapi masih tetap diinfus . Wajahnya tidak pucat lagi , sudah  banyak senyum . Senang melihat mamaku  sehat kembali . Kata dokter , sehari atau dua hari lagi mamaku  boleh pulang. 

Sore hari sekitar jam 5, teman - teman mama datang , juga atasan mama , BP Kuncoro , mereka senang melihat mama sudah membaik. Pak Kuncoro bilang 

" Bu Asti , Ndak usah dulu memikirkan pekerjaan , istirahat dulu , biar anak - anak muda ini yang membatu pekerjaan Bu Asti di kantor " 

" Terima kasih pak , maaf saya jadi merepotkan ."

" Nggak Bu Asti , " jawab Mas Bagas dan teman - temannya. Tak lama kemudian mereka pamitan . 

" Oh ya , salam untuk pak Arya "

" Ya pak nanti saya sampaikan , terima kasih "

" Ma ...teman mama muda - muda , nanti mama bisa minta tolong sama mereka , mama ndak usah nglembur - nglembur lagi " kata Tito 

" Ya ...sayang...mama ndak akan nglembur - nglembur lagi " 

" Tito sayang sama mama , Tito nggak mau mama sakit lagi . "

Mama tersenyum , membelai kepala Tito " 

" I love you too , " 

Kami gantian memeluk mama 

" Mama sudah lama duduk , mungkin mama mau  berbaring ?"

" Ya Don , .. Mama tak istirahat sebentar " .

Akhirnya mama sudah benar - benar sehat , dah sudah diijinkan dokter untuk pulang ke rumah . Tetapi , mama tidak boleh terlalu capek dan makan harus teratur. Mama harus merubah kebiasaan mama yang dulu ...

Ketika sarapan , papa , Tito dan aku , mama masih istirahat ,belum bisa masuk kantor .

Tito tanya sama papa 

" Pa , Tito masih belum mengerti kenapa mama kerja keras seperti nggak ngerti waktu ...apa sih yang kurang sama kita, kita kan sudah berlebih pa ? "

" Mamamu itu waktu remaja sangat kecewa sama orang tuanya . Dulu mama itu selain cantik , juga cerdas . Ketika lulus sarjana ,mamamu berjuang untuk mendapatkan beasiswa S2 di Jepang . Belajar bahasa Inggris dan  mengikuti organisasi yang bisa digunakan sebagai syarat . Setahun kemudian mamamu berhasil mendapatkan beasiswa tersebut . Tapi orang tuanya tidak mengijinkan untuk berangkat. Mama satu - satunya anak perempuan , dari empat bersaudara. Akhirnya  Mamamu sangat shock , sangat kecewa , saat itulah papa kenal mama . Papa memahami perasaan mama ...benar - benar mama sangat kecewa dan sangat sedih, karena beasiswa S2 yang didapatkan itu " full scholarship coverage" gratis semua , malah masih dapat uang saku. Mama berfikir  bahwa beasiswa itu tidak akan merepotkan orang tuanya.

" Oh begitu pa...pasti pada saat itu , mama sedih banget ya pa....dah berjuang setahun untuk mendapatkan beasiswa itu. "

" Nah ..sekarang apa hubungannya dengan pendidikan kita pa , dulu mama pernah bilang , mama kerja keras untuk pendidikan kita , maksudnya apa pa ?"

" Mama ingin kamu berdua bisa melanjutkan S2 ke luar negeri , misal tidak dapat beasiswa , rumah , mobil bisa dijual , mama sangat terobsesi untuk itu. Makanya dia bekerja keras , walaupun papa sudah bilang , misal untuk melanjutkan S2 , dan tidak bisa mendapatkan beasiswa , kan bisa melanjutkan S2 disini , Ndak usah keluar negeri .

" Oh ..begitu pa ..., Maaf pa.. Tito dulu nggak tahu , Tito nggak tahu kalau mama punya keinginan seperti itu. Papa dan mama ,walaupun sekolah S2 disini , kan akhirnya juga berhasil" . 

" Betul sekali Tito , keberhasilan seseorang , bukan dari sekolah atau ijasah , tetapi dari kemauan kita yang kuat ." Diam - diam aku mendengarkan percakapan papa dan Tito , mamaku ingin sekali aku besok bisa sekolah S2 diluar negeri , percayalah ma , aku bisa , aku akan berjuang seperti mama. Semoga kedepan ,aku juga bisa mendapatkan beasiswa itu. 

Lanjut di part 6 ,terima kasih