Perjuangan meraih cita - cita
Tantangan hari ke 34
Part 2
Perjuangan meraih cita - cita
Alhamdulillah . Walaupun aku tidak pandai atau cerdas. Aku bisa lulus SD , dengan nilai pas - pas an , aku bisa melanjutkan ke SMP . Memang kami bersaudara berenam , mempunyai kecerdasan yang tidak sama , 3 termasuk lumayan diatas rata - rata , sedangkan yang 3 termasuk kurang atau di bawah rata - rata . Ini termasuk aku .
Aku melanjutkan ke SMP , karena nilaiku tidak bagus , aku nggak bisa masuk disekolah negeri . Akhirnya terpaksa sekolah di swasta. Kakak ada yang sekolah di STM , SKKA, , pemikiran orang tuaku sederhana , karena anak cukup banyak , biar kedepan mudah cari kerja , maka kami disarankan sekolah kejuruan .
Aku setiap hari kesekolah naik sepeda ontel , sepeda jengki warna biru , pulang sekolah , aku bantu ibu bordir , sedangkan kakakku yang laki- laki , bantu bapak ..., Uang upah bordir , aku simpan , kadang pingin beli baju sendiri , ya nabung . Peralatan alat tulis , juga nggak minta orang tua , bisa beli sendiri. Begitulah hari - hariku , sibuk setiap hari , sekolah sambil kerja .
Orang tuaku sangat peduli pada kami semua , setiap pagi ibu selalu masak , kami sarapan semua , walau lauk sederhana. Sedang bapak pasti ngecek sepeda ontel kami , apakah bannya gembos , rem , dan sebagainya. Sekali waktu , bapak marah , beliau marah kalau kami pulang sekolah , terus main tanpa ganti baju, atau buat kesalahan , iri - irian dalam melakukan pekerjaan , Karena kami sudah diberi tanggung jawab pekerjaan masing - masing. Dulu..biasanya kalau marah , kami yang sudah SMP ini , suruh duduk dinasehati panjang lebar . Jangan sekali - sekali bantah , kalau kita salah . Tapi kalau benar , ya kami bantah , asal argumen kita benar , bapak akan merasa menyesal dan minta maaf . Inilah tauladan orang tua kami , sangat demokratis. Ibuku suka sekali baca , ayah suka dengar berita , dulu kami hanya punya radio , tv masih hitam putih , yang punya hanya satu orang dikampung kami , jadi kalau mau melihat film kartun " Goda" , atau " Rintintin " , harus kerumah tetangga ,agak jauh . Lucu sekali kalau adik - adik kami salah , biar tidak diulang kesalahan , mereka tidak pernah dipukul , suruh duduk dekat cagak ( tiang kayu penyangga rumah ) tangan ditali dicagak. Dibiarkan lama disitu , nangis ya dibiarkan . Setelah bilang " kapok pak .." maksud kapok , itu tidak mengulang lagi . Baru tali dilepas..pasti tidak akan mengulang lagi ...begitu cara mendidik orang tuaku , yang sudah agak besar didudukkan , yang masih kecil ditali ...aku termasuk anak yang penurut , jarang sekali dimarahi orang tua.
Sore hari sehabis magrib , kami belajar mengaji di mushola atau langgar , ya tidak lama karena guru ngaji cuma satu , murid yang ngaji banyak , ya paling - paling nyimak , pulang ngaji belajar dirumah . Semua belajar , gak tahu belajar apa , pokok belajar . Paling susah pelajaran matematika, paling banter ibu bilang , kalau disekolah tanya saja sama temanmu yang pinter..minta diajari saat itu ndak mungkin ikut les , untuk bayar SPP tiap bulan saja susah.
Begitulah hari - hariku ketika aku sekolah di SMP , kelemahanku di pelajaran IPA dan Matematika.
Pingin tahu aku sekolah dimana setelah SMP
Ikuti part 3
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar