Perjuangan tuk meraih cita - cita
Tantangan ke 44
Part 10
Perjuangan tuk meraih cita - cita
Karena sering bertemu ngajar di STM , aku semakin akrab sama mas Agus , aku anggap dia seniorku , saking akrabnya , aku sering diantar pulang , kadang ya dijemput , sebenarnya aku dah bilang " Mas , ndak usah diantar, aku tak pulang sendiri " Halah nggak apa - apa santai saja , kan sak jurusan , walaupun sebenarnya agak muter sedikit .
Mas Agus kuliah di UNS , dia pinter , asdos juga . Dia hampir selesai . Guru - guru di STM tempatku mengajar ini , rata - rata sudah mengajar di sekolah negeri, disitu untuk sambilan atau tambahan , yang muda tidak banyak , yang paling muda aku .begitulah hari - hariku mengajar di STM , karena kebetulan jadwalku sama dengan mas Agus , otomatis sering bertemu , dan semakin akrab.
Dirumah , aku ditanya ibu, " ketoke Agus seneng .. " ( kelihatannya Agus senang ..) nggak Bu..cuma temanan tokk .."
" Nggak usah.. ngasih harapan ..!"
" Nggak Bu, aku udah bilang sama dia , ndak usah diantar. Mungkin orang tua tu peka ...dari tingkah- laku nya tahu, memang ,waktu ngantar, Mas Agus sering ngobrol sama bapak, walaupun bapak sambil kerja .
Hampir lulus kuliahku...cukup sarjana muda ,nggak apa - apa , karena orang tuaku sudah repot dengan tiga adikku.aku sudah niat lulus sarjana muda, langsung cari kerja , ndak ada niatan tuk melanjutkan ke sarjana. Ya wis Alhamdulillah bisa kuliah , walaupun sambil kerja. Disyukuri saja.
Alhamdulillah , aku dah lulus kuliah , dan mungkin aku ndak akan mengajar di STM lagi . Kebetulan memang dah ujian , jadi akan libur panjang .
Saat terakhir , ketemu mas Agus disekolah , dia bilang " mbak Har nanti tak anter " , " nggak usah mas , aku naik angkot " . Aku teringat kata ibu , jangan ngasih harapan " . " Sekali ini saja , aku pingin ngobrol ". Duhhh kacau nih......., Akhirnya kubilang " ok "
Aku bonceng sepeda motornya , ndak langsung pulang kerumah , dia melaju motornya ke kampus UNS , aku diam saja , ditaman kampus ada bangku panjang , kita duduk disitu .
" Maaf terpaksa ngobrol disini , nggak apa - apa ya ?" .(.biasanya kalau ngobrol kan ke restauran atau ke warung...hemat deh he..he.).
" nggak apa - apa mas " .
" Mbak ....selama ini , kita sering ngobrol..sering tak anter, mbak ndak ada perasaan apa - apa..?
" Maksudnya ...kita kan teman mas , tidak lebih " .
" Mbak , menganggapnya begitu "
" Ya " ...hatiku kacau deh ..melihat dia...matanya berbinar , ada rasa cinta disitu..., Salahh...aku salahhh ini , memang pernah dia tanya , aku memang nggak punya pacar , aku jomblo ....., Tapi sebenarnya dia haruse tahu ...aku ndak ada respon , ndak ngasih sinyal apa - apa. biasa saja. Berteman biasa ....akhirnya dia jujur .
" Mbak .. aku sayang kamu , sudah lama aku mau ngomong ini , tapi aku ragu , karena sikapmu biasa saja sama aku . Tapi karena aku laki - laki , berarti aku harus berani ngomong , aku tahu resikonya ...tapi sekarang hatiku dah plong , bisa mengatakan ini ,"
Duhhh....memang benar sih ...laki - laki memang harus jantan , apapun resikonya .aku menghargai kejujurannya. .
" Ndak usah dijawab sekarang mbak ...kapan - kapan juga bisa "
Berfikir sebentar , gimana jawabanku ..."
" Gini saja mas ...habis ini sekolah libur , coba sebulan ndak menghubungi aku, juga ndak usah main kerumah. "
" Terus " dia nunggu jawabanku ...
Agak lama aku jawab ...
" Dalam sebulan , kalau aku kangen mas , berarti aku ada rasa , tapi kalau aku nggak kangen , berarti aku menganggap mas Agus teman ku atau sahabatku , sebatas itu saja mas....."
Sedih menjawab ini , tapi itu yang aku rasakan .. aku harus jujur juga.
" Maafkan aku mas "
" Nggak apa - apa mbak , yang penting ,aku sudah berani ngomong ini "
" Ya mas , semua sudah ada yang ngatur , kalau kita jodoh , pastilah kita ketemu , dibuat santai saja mas...pasrahkan saja sama yang diatas , gitu saja ya. "
" Ya mbak ...maafkan atas kelancangan saya ini mbak "
Sambil berdiri , " yok tak anter!"
" Ya mas "
Aku bonceng , diantar sampai rumah ....., Dia langsung pamit , aku bilang " apapun jawabannya nanti ...kita tetap bersahabat. "
" Ya " . Kulihat dari kejauhan ...apakah aku salah ...aku merasa tidak memberi harapan apa - apa. Ya Allah maafkan aku , kalau apa yang aku lakukan telah menyakiti dia. Dia orang baik , pintar , cita - cita dia, ingin jadi dosen
Malamnya aku nggak bisa tidur , sedih juga , aku ingat - ingat , apa yang sudah aku lakukan , ...aku biasa saja , tidak memberi sinyal apa - apa ..., tidak menyek - menyek ...apalagi kok menggoda , nggak. Aku menghargai , menghormati dia sebagai teman seprofesi...., Tapi kalau aku salah ..maafkan aku ya Allah ...tak terasa aku menangis. ...teringat aku pernah sakit ...
Baca lagi nggih part 11
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar