Hariyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Terwujudkah mimpiku jadi guru ???

Tantangan hari ke13

Cerpen

Terwujudkah mimpiku jadi guru ???

Tak terasa usiaku sudah menginjak sekitar 35 tahun , anakku sudah 2 ( dua ) , satu laki-laki dan satu perempuan . Syukur Alhamdulillah kupanjatkan pada Allah Swt , bahwa sekarang aku bahagia , punya keluarga kecil , suami seorang guru dan aku juga seorang guru. Walaupun rasanya seperti mimpi saja aku bisa jadi guru. Jadi sedih teringat 20 tahun yang lalu, aku adalah seorang gadis desa berambut panjang , berpendidikan rendah, Karena aku hanyalah lulusan mts, sederajat dengan SMP ( Sekolah Menengah Pertama ) , keluargaku sebagai petani , ibuku seorang perempuan yang kuat karena sawahku terletak ditebing yang agak tinggi , jadi harus naik turun tetapi beliau tidak pernah mengeluh. Bapakku juga rajin ke sawah , tetapi sayang aku kurang suka sama bapak, karena bapakku suka judi , makanya aku gak bisa meneruskan sekolah sampai sma . kata bapakku waktu itu , Ima, kamu kerja saja , nanti kamu bantu kami , adikmu kan laki harus sekolah tinggi , kamu perempuan ndak usah sekolah tinggi-tinggi, begitu kata bapak. Sedih sebenarnya teringat kata-kata bapak seperti itu, walaupun sebenarnya aku punya cita-cita. Tapi ya sudahlah tak simpan saja cita-cita ku ini dalam hati , biar aku sendiri yang tahu.

Suatu hari ada suami- istri datang ke desa kami , mereka ingin cari pembantu rumah tangga alias babu, eh sekarang biasa disebut asisten rumah tangga ..lebih keren ya “asisten” . memang banyak sih…gadis-gadis di desa kami jadi asisten rumah tangga..karena kebanyakan mereka tidak melanjutkan sekolah . mereka kerja di kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya. Singkat cerita suami – istri tadi menemui bapak dan memintaku untuk jadi asisten dirumah mereka, kebetulan mereka tinggal tidak jauh dari rumah kami , sekitar 15 kilometer , misal aku kangen pulang bisa naik angkutan sendiri , begitu kata bapak. Akhirnya aku menerima tawaran bapakku.

Hari minggu, aku dijemput pak Ridwan , majikanku, aku bawa pakaian secukupnya. Sampai dirumah beliau , aku dikasih tahu bu Ridwan , tugas – tugas yang harus ku kerjakan , seperti mencuci, menyeterika , dll , yang biasa ku kerjakan dirumah. Pak Ridwan seorang pegawai negeri beliau baik , agak pendiam , bu Ridwan seorang guru di salah satu smp di kotaku. Beliau juga baik , sering ngasih nasehat, memberi motivasi agar nanti suatu saat kamu juga berhasil, apalagi kamu juga punya cita- cita seperti ibu kan , selalu beliau bilang begitu, memang dulu aku pernah jujur sama beliau , bahwa aku ingin jadi guru.

Tak terasa aku sudah bekerja ditempat pak Ridwan sekitar 3 tahun, aku sudah menjadi gadis yang cantik , kata orang sih….bukan GR lho…beneran kata bu Ridwan juga gitu kok…aku seorang gadis cantik , berambut panjang dan ada beberapa cowok yang suka sama gue….eh kok gue..seneng juga bangga ada yang suka. Ada salah satu cowok , namanya kesebut saja Narto , dia tinggi , lulusan perguruan tinggi swasta. Sarjana lho….dia suka sama aku yang hanya seorang asisten rumah tangga…coba bayangkan….betapa kecewa orang tua dia…. Ya aku sih senang saja , setiap orang kan berhak untuk mendapat cinta…

Majikanku , bu Ridwan menasehatiku , kalau aku memang sayang dan suka sama Narto , ya Narto suruh nglamar , datang ke desamu bilang sama orang tuamu . tapi aku bilang , sepertinya orang tua Narto tidak seberapa ikhlas kalau dapat menantu aku bu , aku cuma pembantu. Ibu bilang , semua orang sama dihadapan Allah Swt , yang membedakan hanya keimanan dan ketaqwaannya saja , kalau memang Narto itu jodohmu , pasti nanti ada jalan untuk bersatu. Begitulah dengan kesabaran dan doaku mungkin, akhirnya kedua orang tua Narto menyetujui hubungan kami . bu Ridwan bilang , kalau memang sudah setuju , lebih baik Ima , panggilan namaku , berhenti jadi asisten rumah tangga , karena 6 bulan lagi kamu akan menikah ..persiapkan diri di desa . setelah menikah jagalah keluargamu dengan baik , setiap ada masalah carilah solusi berdua, karena dalam rumah tangga , kamu nanti akan mengalami banyak hal atau masalah yang akan kamu hadapi. Tapi semua bisa teratasi kalau kamu berdua punya komitmen kuat untuk selalu menjaga keutuhan rumah tanggamu, begitu nasehat dari bu Ridwan, ketika saya berpamitan untuk pulang kedesa.

6 bulan lagi umurku 20 tahun 2 bulan , jadi waktu menikah , aku sudah cukup umur, sedangkan Narto sudah berumur 27 tahun. Dia seorang pekerja yang rajin , pekerjaan dia jual beli onderdil sepeda motor, dititipkan ke toko - toko, walaupun sebenarnya dia lulusan ikip di perguruan tinggi swasta, sayang ilmunya tidak disalurkan. Karena memang agak susah menjadi guru dikota, sudah terlalu banyak guru. Lain kalau mau mengajar di desa.

Sebenarnya aku agak ragu mau menikah dengan Mas Narto…eh gak apa – apa ya panggil Mas… dia kan mau jadi suamiku. Bukan dia yang aku ragukan tapi keluarganya. Apakah nanti setelah menikah aku diterima dengan baik, kadang aku merasa takut untuk melangkah kedepan, tetapi Mas Narto selalu meyakinkanku setiap kali aku berkeluh kesah tentang keraguanku itu. Aku pernah mendengar, mantan kekasih Mas Narto dulu seorang guru , sedangkan aku hanyalah seorang asisten rumah tangga, lulusan Mts pastilah keluarga Mas Narto malu padahal Mas Narto satu-satunya anak laki-laki dikeluarga mereka. Ah…jadi pusing kalau mikirin keluarga dia. Jalani sajalah , berfikir positif saja. Begitulah fikiranku , selalu kutepis kalau ada kegundahan dihatiku.

Waktu pesta pernikahan telah tiba, pesta yang sederhana di desa , tapi membuat lingkungan tetangga pada kagum karena jodohku seorang sarjana , yang jarang sekali seorang gadis desa dapat suami sarjana dari kota. Keluargaku sangat bahagia demikian juga aku dan Mas Narto. Waktu berlalu begitu cepat, aku dan Mas Narto tinggal di kota, tinggal bersama keluarga besar Mas Narto, aku berusaha untuk menyesuaikan diri dilingkungan tersebut dan aku harus kuat mental , karena saudara ipar perempuan ku kadang menyindir tentang statusku dulu juga tentang keluargaku , tapi aku tidak peduli , aku hanya berusaha untuk menjadi istri yang baik bagi suamiku.

Suatu saat aku ngobrol sama suami, mas kan punya ijazah sarjana pendidikan, kenapa tidak digunakan , mungkin didesa masih kurang guru, barangkali ilmu mas bisa disalurkan disana. Kita bisa membagi waktu untuk tetap bekerja di onderdil sepeda motor , tapi bisa juga untuk ngajar, aku memberi semangat agar mas Narto mencoba saranku. Setelah dipikir beberapa hari , juga telah dipertimbangkan dengan matang , kami berdua bilang sama orang tua , bahwa kami ingin kembali ke desa dengan alasan mas Narto bisa ngajar di desa kami , dan kami juga mohon doa restu agar kami dilancarkan rejekinya di desa. Akhirnya orang tua mas Narto merestui kami , hari minggu kami meninggalkan kota kembali kedesa untuk mencoba kehidupan yang baru , bukan berarti kami tidak ke kota lagi , usaha dikota tetap kami jalankan .

Alhamdulillah suami dapat pekerjaan sebagai guru di Mts , tempat saya sekolah dulu , kebetulan memang kekurangan guru. Walaupun masih honor , lumayan untuk tambah pengeluaran biaya dapur. Aku senang dan bahagia hidup bersama mas Narto, selain ngajar , mas Narto tidak segan-segan membantu bapak dan ibu disawah. Bapak juga ada perubahan , sudah berkurang main judinya , mungkin malu sama menantunya. Begitulah kehidupan kami semakin bahagia , apalagi aku dah mengandung anak pertama . anakku lahir dengan selamat , anak laki- laki yang ganteng seperti bapaknya. Ketika anakku berumur 6 bulan , didesaku ada pengumuman , bahwa dibalai desa diadakan pendidikan paket C , yaitu bagi siapa saja yang ingin meneruskan sekolah tingkat SMA , boleh mendaftar . aku minta izin suami untuk ikut sekolah pakai C , dan beliau mengijinkan , aku sangat bahagia , karena dari dulu aku ingin meneruskan sekolah karena keadaan ekonomi yang tidak mengijinkan untuk itu. Ibuku membantuku dengan ikhlas , kalau saya sedang sekolah , anakku diasuh oleh ibu. untuk belajar disekolah tentunya , aku harus sabar dan telaten , karena aku sudah lama tidak belajar . pendidikan kulalui dengan sungguh-sungguh , kalau ada mata pelajaran yang aku kurang bisa, aku bertanya dengan suamiku , beliau juga sabar mendampingiku . mengajariku dan memberi latihan – latihan, agar aku bisa mengerti secara maksimal.

Akhirnya izazah paket C sudah kuraih , hasilnya tidak mengecewakan , suamiku bangga , karena nilaiku termasuk bagus. Suami menyarankan agar aku melanjutkan kuliah diperguruan tinggi , aku senang sekali atas saran itu . aku juga minta saran kepada ibuku . beliau juga sangat senang dan mau membantu mengasuh anakku. Pada saat itu anakku berumur 4 tahun dan sudah kemasukkan ke tk nol kecil , walau sebenarnya umurnya belum cukup , tapi karena tetanggaku banyak yang sekolah disitu, anakku juga senang belajar di sekolah tersebut.

Setelah difikirkan dengan matang , aku , suami dan ibu, menyimpulkan bahwa aku bisa melanjutkan kuliah lagi ke perguruan tinggi swasta , dan aku mengambil jurusan agama , kebetulan banyak sekolah didesa kami yang kekurangan guru agama. dengan tekun aku ikuti mata kuliah agama dengan baik , semester 1 , 2 , 3 , 4 , nilaiku termasuk bagus , ipk sekisaran 3, 3 dan 3,4 . sampai semester 8 , aku lulus dengan baik walaupun tidak termasuk cumlaud . Alhamdulillah aku sudah lulus sarjana pendidikan agama. Tak terasa anakku sudah kelas 3 sd . aku sangat bersyukur , karena semua urusan kuliah berjalan dengan lancar, baik masalah mata kuliah dan biaya kuliah bisa diatasi dengan baik.

Tahun ajaran baru , di SD dekat rumah kami , membutuhkan seorang guru agama , karena guru agama di SD tersebut pensiun. Aku mendaftar dengan izazah sarjanaku , dan aku diterima menjadi guru honorer. Sekali lagi aku mengucapkan terima kasih kepada ibuku yang selalu mensuport dan membantu mengasuh anakku. Karena aku menjadi guru, tugasku semakin banyak , ibuku dengan ikhlas selalu membantuku pekerjaan rumah , misal memasak dll.

Hari- hariku , kulalui dengan rasa syukur dan bahagia , karena apa yang aku cita-citakan sudah tercapai . aku yang dulu hanyalah seorang pembantu dan hanya lulusan Mts , sekarang aku sudah menjadi guru dan mengajar pendidikan agama dan budi pekerti .

Umurku sudah 35 tahun sekarang , dan anakku sudah sepasang , 1 cowok dan 1 cewek. Aku dan suamikku sudah menjadi guru PNS . Orang tua ku , bapak dan ibu ku , semua sehat , masih bekerja disawah. Mertua ku baik laki- laki dan perempuan , mereka juga sehat , dan mereka kelihatan bangga dengan pekerjaanku sekarang , saudara- saudara iparku juga tidak nyinyir seperti dulu , mereka juga merasa salut dengan usahaku.

Para pembaca yang baik , sebenarnya ini hanya kisah fiktif saja, mohon maaf kalau ada kesamaan nama , semoga cerita ini bisa menjadikan kisah yang menginspirasi banyak orang . yang penting apapun cita- citamu, asal ada kemauan yang kuat pasti akan tercapai , asal dilakukan dengan sungguh- sungguh. Terima kasih .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post