Hariyanto

Pernah bertugas di Papua selama 15 tahun lebih, tepatnya di SDN Inpres Timika V dan IX Mimika Baru (1992-2010) Saat ini bertugas di kota Blitar di SDN Turi 1. S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bertamu dan Hikmah Menerima Tamu
gambar; galamedia Pikiranrakyat

Bertamu dan Hikmah Menerima Tamu

Bertamu ke rumah seseorang harus didasari dengan niat yang benar misalnya silaturrahmi. Dalam konteks keislaman, silaturahmi sangat dianjurkan karena banyak faedah yang diperoleh dalam hidup ini. Sesuai ketentuan agama silaturahmi dapat mendatangkan pahala dan kebaikan bagi kedua belah pihak. Bagi tuan rumah , memuliakan tamu merupakan anjuran agama dengan nilai kebaikan yang luar biasa di dalamnya. Sehingga urusan bertamu dan menerima tamu hendaknya menjadi satu tradisi yang patut dipertimbangkan dalam hidup ini. Sedangkan kebaikan bagi sang tamu akan memperoleh pahala silaturahmi antara lain bertambahnya rezki dan dipanjangkan umurnya

Dalam sebuah riwayat, kisah sahabat Anshar membawa tamu Rasulullah namun keadaan sahabat anshar tersebut sebetulnya mempunyai makanan secukupnya saja untuk anak dan isterinya. Maka dengan kesepakatan sang isteri mereka menjamu tamu tersebut, sementara lampu di kamarnya dimatikan untuk alasan perbaikan. Maka perbuatan itu mendapatkan pujian dari Allah swt. dengan turunnya surat al-Hasyr: 9, Allah berfirman, "Dan mereka (orangorang Anshar) mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan."

Malam itu, sahabat yang diketahui bernama Sayyidina Tsabit Al-Anshari beserta istrinya hanya duduk bersama dengan tamunya dan seolah-olah sedang makan pula. Nyatanya sebelum itu Tsabit berkata pada istrinya, "Aku akan membawa seorang tamu malam ini, jika dia mulai makan maka padamkanlah lampu dan pura-puralah memperbaikinya.

Selama tamu itu belum kenyang, maka kita jangan makan sedikit pun." Berdasarkan kisah dari kitab Durrul Mantsur, keesokan harinya, saat Tsabit hadir dalam majelis, Baginda Rasulullah bersabda, "Wahai Tsabit, Allah SWT sangat menyukai penghormatanmu kepada tamunya tadi malam."

Karena itu seyogyanya kita tidak bersedih jika menerima tamu, dan seharusnya dengan tulus menjamunya sesuai kemampuan . Mengingat banyaknya hikmah kebaikan dibalik itu seperti :

1)Membawa rizki dan kepulangannya membawa ampunan bagi tuan rumah. 2) Diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umur. "Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari) 3) Tidak ada kebaikan seseorang yang tidak dikunjungi tamu. Sepatutnya merasa sedih jika dalam jangka sekian lama tidak ada tamu yang berkunjung kepada kita karena tamu yang datang membawa rahmat. 4)Biasanya orang yang bertamu mengucapkan salam dan kita menjawabnya maka kita memperoleh 10 s.d 30 pahala. (lihat hadist tentang mengucap salam) 5).Biasanya berjabat tangan (tentunya di luar masa pandemi covid 19) maka mereka akan memperoleh ampunan dosa sampai mereka berpisah. 6) Biasanya mereka tersenyum maka mereka memperoleh kebaikan "Senyumanmu di wajah saudaramu adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebaliknya kita harus mengerti batasannya agar terjadi silaturahmi yang benar-benar membahagiakan hati kedua belah pihak ( bagi penerima tamu dan tamunya) seperti :

Bagi Penerima tamu:

1) Jangan menunggu sampai tamu datang, sebaiknya kita memasak makanan,kemudian mengundang orang untuk datang makan bersama kita.

2) Hak seorang tamu untuk dilayani adalah selama 3 hari. Selama itu tuan rumah dianjurkan agar menghormati dan melayani tamu dengan sebaik-baiknya. Lebih dari 3 hari pelayanan kita dianggap sebagai sedeqah.

3) Jangan sekali-kali menyusahkan tamu, disunnahkan agar melayani keinginan tamu.

4) Disunnahkan bagi tuan rumah agar menemani tamu makan.

5) Bila tamu akan pulang maka disunnahkan bagi tuan rumah untuk mengantarkannya sampai ke pintu rumah.

Bagi yang bertamu:

1) Makanlah apa yang dihidangkan, jangan meminta sesuatu yang tidak dihidangkan.

2) Jika akan puasa ( puasa sunat ataupun selain bulan Ramadhan )hendaknya meminta izin dulu dari tuan rumah.

3) Jika sedang berpuasa selain Ramadhan, puasa nazar atau qadha, maka sebaiknya berbuka, jika bertamu kemudian dihidangkan makanan oleh tuan rumah.

4) Dianjurkan agar jangan menjadi imam sewaktu shalat berjamaah, jika sedang bertamu di tempat orang lain.

Demikian semoga ada manfaat dan Niat mengamalkan Insyaallah...

Blitar, 4 Desember 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang sangat bagus dan bermanfaat. Salam literasi.

04 Dec
Balas

Terimakasih Bu. Salam sukses

04 Dec

Bermanfaat sekali tulisannya pak. Semoga sukses selalu.

04 Dec
Balas

Alhamdulillah, terimakasih Pak Nefrizal. Salam sukses

04 Dec

Terima kasih ulasannya, pak. Sangat bermanfaat... Salam sukses

04 Dec
Balas

Terimakasih Bu Cicik. Salam sukses

04 Dec

Luar biasa. Berbagi ilmu di Jumat berkah.

04 Dec
Balas

Terimakasih Bu Siti Rokhana

04 Dec

Ulasan yang sarat manfaat. . . salah satu ciri org yg beriman adalah memuliakan tamu. . . Terima kasih Pak Hariyanto. . . Sukses Selalu

04 Dec
Balas

Terimakasih Bu Umi Maghfiroh

04 Dec

Jum'at berkah. Selalu tematik hari. Dan tema ini sangat bagus, tentang adab dan tatakrama bertamu sesuai agama.

04 Dec
Balas

Terimakasih Pak Mahfud, salam sukses

04 Dec



search

New Post