Hariyanto

Pernah bertugas di Papua selama 15 tahun lebih, tepatnya di SDN Inpres Timika V dan IX Mimika Baru (1992-2010) Saat ini bertugas di kota Blitar di SDN Turi 1. S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bolehkah Berdoa Bercerita Alias Curhat ?
gambar : Republika.co

Bolehkah Berdoa Bercerita Alias Curhat ?

Doa adalah ruhul ibadah, doa itu rohnya ibadah, Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkannya. Aku adalah dekat, Begitu indahnya filosofi doa yang dijanjikan Sang Maha Pencipta Allah swt kepada manusia. Sungguh indahnya, Allah tidak pernah mengingkari janjiNya.

Namun bolehkah kita berdoa dengan bercerita alias curhat ? Bercerita panjang lebar, kanan-kiri muka belakang. Dan Ya Allah kabulkanlah doaku. Itul juga ujungnya.

Pengalaman seperti ini sering diceritakan dalam kisah-kisah Al Quran. Pengalaman seperti ini pula yang sering dikisahkan oleh sahabat-sahabta kta yang sukses dalam doanya. Salah satu contohnya kisah seorang ibu dalam acara Nikmatnya Sedeqah di salah satu TV swasta nasional. Dipandu oleh Ustadz Yusuf Mansyur (UYM) seorang ibu yang mendawamkan dirinya dengan kebiasaan membaca 4 surat Al Quran setiap harinya, dibarengi amalan sedekah, beliau selalu mempraktekkan”curhat” nya kepada Allah swt. Kejaiban demi keajaiban pun terjadi. Kesembuhan, kelancaran rezki, keberhasilan putranya bisa hafal Al Qur’ab 30 juz dan banyak hal lainnya.

Menurut UYM, kebiasaan berdoa sambil bercerita seperti ini tampaknya sudah jarang dilakukan oleh seseorang. Karena biasanya orang berdoa langsung saja kepada pokok persoalan hidupnya. “Ya Allah tolong lunasi hutang saya yang menumpuk sekian juta…..” emangnya Allah debitor, atau kreditor. Ya Allah aku ingin kaya. Ya Allah aku ingin ranking 1 di kelasku. Ya Allah aku ingin segera mempunyai momongan/anak.

Kebiasaan seperti di atas apakah tidak boleh ? Apakah salah ? Tentu tidak ada yang salah. Pertama, berdoa adalah perkara sunah, yang jika kita melakukannya malah kita mendapatkan pahala. Kedua Berdoa memohon kepada Allah adalah hebat, karena berharap kepada yang Maha Pencipta, Yang maha mengabulkan doa. Jika berharap kepada manusia apalagi makhluk lainnya, kepada dukun atau lainnya tentu malah berdosa akibatnya. Dosa yang besar.

Persoalannya, sering kita berdoa terlalu singkat dan langsung to the point kepada intinya. Hal itu baik saja jika dilakukan dengan beberapa catatan, seperti doa itu dibarengi dengan usaha maksimal, berbuat baik ke sesama, beribadah lebih tekun dan khusyuk lagi. Menjadi salah apabila doanya dilakukan dengan ceroboh, yaitu terlalu tergesa-gesa, terlalu mendikte kepada Allah. Memangnya bisa ? Seperti ya Allah jadikanlah aku seorang dokter, tapi tidak kuliah atau tekun belajar. Ceroboh berikutnya terjebak pada permohonan masalah dunia. Yang Allah jadikanlah saya seorang manajer di perusahaan X, agar bisa punya mobil mewah, rumah bagus dll. Orientasi dunia melupakan akhirat alias surga yang dijanjikanNya. Ceroboh ketiga melupakan indahnya kebersamaan bersama Allah swt. Indahnya bersama Allah swt antara lain dengan berdoa dengan tanyajawab yang cukup intens dan panjang.

Secara umum memang doa kita sering maunya hasil yang instan, cepat terkabul dan begitu saja ada di depannya. Namun manusia berdoa adalah perbuatan fitrahnya sebagai makhluk Allah yang lemah, dengan kepasrahannya tentu berdoa model cepat pun seiring waktu insyaAllah akan menemukan polanya dilakukan dengan penuh kesadaran, khusyuk, dan mengalir bahasanya dengan lugasnya. Bagi Allah apa pun bahasa doa, apapun dialognya tentu akan diterima dengan senang hati.

Berdoa bercerita seperti apa maksudnya ?

Maksud penulis disini adalah berdoalah dengan sebisanya cukup panjang seperti dialog, diawali dengan syukur, dengan memuji Allah dengan Asmaul Husnanya, dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad saw, lalu dengan penuh keyakinan memohon beberapa hal. Jangan lupakan permohonan komplit jangan hanya dunia, tetapi keselamatan akhirat.

Nikmatilah acara berdoa dalam kesendirian yang “mesra” berdialog dengan Allah, bahwa keadaan saya seperti ini, maksud saya minta ini agar ibu saya bahagia, atau bisa membantu banyak orang, atau yang bermanfaata lainnya. Atau seperti doanya nabi Zakaria as. Ketika berdoa dengan suara yang lembut :

“ Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah, dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya tuhanku.”

“Dan sungguh aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal isteriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisiMu yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia ya Tuhanku, seorang yang diridhai.” (QS Maryam 3 – 6 ).

Itulah penggambaran yang sangat indah di Al Quran doa nabi Zakaria as. Sebelum detik-detik dikabulkannya seorang putra yaitu nabi Yahya as. Permohonan itu sebenarnya simple yaitu mohon diberikan seorang putra. Tetapi maksud dan tujuan begitu mulia, selain untuk menjaga kehormatan keluarga juga keberlangsungan agama dan anak yang sholeh.

Catatan, doa nabi Zakaria as. Dilakukan dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan. Keyakinan akan tetap dikabulkan Allah swt walaupun usianya sudah tua. “ Aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Mu, ya Tuhanku.” Karena itu keyakinan dalam berdoa seperti ini mutlak. Sehingga sangat tercela jika kita berdoa dengan bahasa yang yang tidak yakin apalagi tekad yang kurang yakin. Kata dan bahasa yang dilarang antara lain : “ Ya Allah, perkenankanlah kami memohon untuk diberikan rumah dan mobil baru.” Atau kalimat lainnya senada : “ Ya Allah jika Engkau berkenan tolong kabulkanlah doa hamba tersebut.”

Dalam Hadits riwayat Bukhori diriwayatkan Rasulullah saw bersabda : “ Apabila seseorang dari kalian berdoa, hendaklah ia sungguh-sungguh dalam memohon dan janganlah mengucapkan, “ Ya Allah jika Engkau berkenan maka berilah aku”. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksaNya.”

Semoga kita bisa dan mampu berdoa dengan penuh khusyuk dan keyakinan untuk kebaikan banyak hal. Aamiin.

Wallahu A'lam Bishowab

Blitar, 20-10-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagiku Allah bisa tempat ku mengadu. Sehat dan sukses selalu Bapak

20 Oct
Balas

Aamiin. Bermunajat menghadap Allah kesempatan berdoa dengan penuh keindahan bahasa ...betmesra berlama-lama.

20 Oct

Ulasan yang sangat keren dan bermanfaat untuk kita semua... Terima kasih pak, sudah berbagi ilmu... Salam santun dan sukses

20 Oct
Balas

Terima kasih Bu Trisna Sesriyanti sudah mengapresiasi nya. Salam sukses selalu.

20 Oct

Terima kasih pencerahannya Pak, tulisan yang mengingatkan kita semua. Semoga tetap semangat berkarya

21 Oct
Balas

Aamiin. Terima kasih Bu Halifah. Salam sukses selalu

21 Oct

Aamiin. Terima kasih Bu Halifah. Salam sukses selalu

21 Oct

Sebuah opini yang setelah membacanya mengingatkan kepada kita semua bahwanya hanya kepadaNya-lah tempat kita meminta.

20 Oct
Balas

Meminta dengan hati ....

20 Oct



search

New Post