Hariza

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibu, Lambang Keikhlasan

Ibu, Lambang Keikhlasan

Ibu, satu kata penuh makna. Mungkin berjuta rangkaian kata belum mampu menggambarkan sosokmu. Bagaimana tidak? Seorang ibu pasti menorehkan kisah yang sangat mendalam di hati setiap putra-putrimu.

Tak sedikit yang telah Ibu korbankan, sejak Allah amanahkan segumpal darah di dalam rahimmu. Rasa lelah dan lemah selalu menggelayuti hari-harimu selama mengandung buah cintamu. Bahkan nyawamu dipertaruhkan saat melahirkan generasi penerusmu. Namun tetap saja, rasa syukurmu mampu mengalahkan hal itu semua karena tergantikan dengan rasa bahagia. Bahagia bahwa Allah telah titipkan amanah terbesar yang kelak akan menjadi aset dunia akhiratmu.

Ibu, sungguh agama telah menempatkanmu pada derajat yang tertinggi. Derajatmu tiga kali lebih tinggi dari ayah. Ibumu, Ibumu, Ibumu, berulang kali Rasulullah menyebut kemuliaanmu. Tingginya derajatmu hingga surgapun berada di telapak kakimu. Engkaulah madrasah pertama dan terbaik untuk putra-putrimu.

Ibu, engkaulah lambang ketawadhu'an. Engkau rela melepas profesimu karena mengiyakan perintah suamimu untuk fokus menjaga putra-putrimu. Engkau rela menyampingkan gelarmu karena keyakinanmu bahwa menjadi ibu adalah gelar terbaikmu. Engkau rela memilih bahwa karier terbaikmu justru ada di dalam rumahmu. Bayaran termahal adalah ridho suamimu dan prestasi terbesarmu adalah mencetak anak sholih sholiha. Sungguh tak mudah pengorbananmu.

Ibu, engkaulah sosok yang pantas melambangkan kata ikhlas. Tak pernah kautagih air susu yang mengalir deras dalam darahku. Tak pernah kudengar keluh kesahmu membesarkanku. Tak pernah terdengar kata putus asa saat ayah meninggal dan engkau harus berjuang membiayaiku hingga perguruan tinggi. Kau cukupi semua kebutuhanku. Mungkin jika sekali saja kau ucap kata menyerah, selamanya aku tidak akan bisa seperti saat ini.

Ibu, engkau adalah sumber kekuatanku. Engkaulah yang selalu menjadi orang pertama yang percaya akan kemampuanku. "Ibu tahu kamu bisa, Nak. Semoga Allah mudahkan urusanmu!" Ya, itulah mantra yang selalu kau ucapkan dan menjadi pembangkit semangat ketika diri ini mulai melemah.

Ibu, engkaulah sumber ketenangan. Seberat apapun kenyataan hidup yang tidak sesuai keinginan, engkau selalu menyediakan tempat untuk bersandar, mengadu, dan mendengarkan semua tangisku. Engkau pastikan bahwa semua akan baik-baik saja.

Ibu, engkaulah sumber keberkahanku. Helaan nafasmu penuh berkah karena ku tahu engkaulah sosok yang selalu setia melantunkan doa tanpa diminta. Kau ubah amarahmu menjadi doa. Kau rengkuh jiwa ragaku dalam doa.

Ibu, kutahu kini usiamu telah senja. Nampak sekali guratan keriput di wajahmu. Rambutmupun telah memutih. Namun percayalah semua itu sama sekali tak mengurangi kenikmatan dan ketenangan hati setiap kali menatapmu.

Ibu, tak dapat kumembalas berjuta kebaikanmu. Semoga Allah panjangkan umurmu. Aku tahu mungkin sebenarnya sudah tuntas kewajibanmu pada kami putra-putrimu, tapi kami belum siap. Rasanya diri ini belum rela jika engkau pergi meninggalkan kami semua. Kami masih butuh lantunan doa-doamu, Ibu. Semoga hari perjumpaanmu dengan Rabbi kelak adalah hari terbaik setelah semua perjuangan dan pengorbanan yang telah kau tuntaskan di dunia ini. Semoga Allah haramkan api neraka atasmu, Ibu. Engkau pantas mendapat surgaNya, Aamiin

Profil Penulis

Penulis yang memiliki nama lengkap Hariza,S.Pd ini lahir di ujung Pulau Madura, yakni Kabupaten Sumenep pada tanggal 18 Juli 1989. Ibu dari Nabilah Hanina Azzahra dan Ainun Sajidah ini berhasil mendapat gelar sarjana dari Universitas Negeri Malang pada tahun 2011. Guru SD ini memiliki hobbi menulis bermula sejak SMA. Kini semangat menulisnya kembali terpacu dengan harapan dapat menginspirasi dan menebar hikmah bagi pembaca. Dengan kegigihannya penulis telah berhasil menghasilkan buku solo pertamanya yang berjudul Mahkota Cahaya. Penulis bisa dihubungi melalui email: [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren sekali ulasannya bu Hariza. Mengalir dan mudah dicerna. Salam sehat dan sukses

11 Dec
Balas

Terima kasih, Pak

11 Dec



search

New Post