Harlis Purwaningsih

Fb: Harlis Purwaningsih Lahir di Probolinggo dan mengenyam pendidikan mulai TK sampai Perguruan Tinggi di kota Malang yang tidak lagi dingin...sehingga memutus...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Kakek (03)

Cerita Kakek (03)

MenulisRutin 594(Hari ke 219, tahun ke II)

Hari ini, Kamis, 06 Desember 2021, gunung Semeru kembali memuntahkan guguran awan panasnya melalui Curah kobokan, pada sekitar pukul 09.00 pagi tadi. Guguran awan panas telah mulai nampak di kejauhan di saat aparat dan masyarakat yang bersiaga di zona merah menyaksikannya dari curah kobokan. Instruksi dari petugas yang sedang berjaga di pos seismograf Gunung Sawur menyatakan juga adanya tanda-tanda getaran yang menandai keluarnya muntahan lahar panas tersebut. Maka para aparat dan petugas yang sedang berjaga memerintahkan semua personil dan masyarakat yang ada di Curah kobokan agar segera mencari tempat yang aman.

Beberapa hari lalu, kakek juga melihat dengan mata batinnya tentang sepasang kura-kura raksasa yang saling berkelahi. Ke dua kepala kura-kura tampak masuk ke mulut kura-kura lawannya, masing-masing seakan enggan melepaskan kepala yang masuk ke mulutnya, badan saling terbanting ke kanan dan kekiri serta berputar, berusaha melepaskan, namun usaha masing-masingnya selalu gagal. Menurut kakek, jika kedua kura-kura sudah berkelahi seperti itu, bakal masih terjadi bencana. Ntah erupsi dan lahar masih akan berlangsung atau bentuk bencana yang lainnnya.

Dalam legenda, gunung Semeru memang dibawa dari tempat yang jauh di India sana oleh sepasang kura-kura, dan agar tidak jatuh, maka gunung Semeru tersebut dililit seekor ular raksasa yang dipercaya menjaga gunung Semeru. Bagi masyarakat Hindu, dipercaya ular naga sebagai jelmaan dewa Brahma. Wallohu alam bisawwab.

Apapun legenda yang menyertai gunung tertinggi di pulau Jawa yang memerankan diri sebagai paku bumi dari pulau Jawa itu, memang selalu tampil cantik, megah dan memesona di saat manusia mempelakukannya dengan baik, namun jika keserakahan, kesombongan dan kemaksiatan telah banyak dilakukan tanpa rasa bersalah sedikitpun, maka muntahan laharnya bisa saja berjalan diluar jalur lahar yang disiapkan, bahkan seakan mengejar para manusia durhaka tersebut, demikian cerita kakek.

Lumajang, 16 Desember 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun, salam kenal

16 Dec
Balas

Trims bunda

16 Dec



search

New Post