Dua Cangkir Kopi
Pagi yang tak terlalu dingin. Suasana sekeliling terlihat hijau, udara sejuk dan wangi. Aroma kopi di gelas suamiku tadi rasanya masih merebak, mengepul menerobos pintu dapur. Pagi yang menyenangkan. Suara ketukan dari ranting pohon menambah syahdu suasana pagi bekas tersiram hujan malam tadi.
Roti dari orderan go-food tadi malam masih utuh. Olesan cokelatnya bertabur irisan keju-keju tebal yang menggiurkan. Remah roti menggelinding jatuh ke lantai keramik. Aromanya menarik radar penciuman semut-semut kecil yang berbaris bak kereta api.
Selamat pagi hari ini. Sudah dapat pesanku kan? Kegalauan kemarin, masih bersemayam dalam diam. Berusaha tak memikirkan hari esok. Tapi biarlah secangkir kopi menemani hati. Rabbi. Bantu saya hari ini. Itulah bisik diriku, pada diriku sendiri.
***
🍀 Khatulistiwa, 13 Juli 2020🍀
#Tantangan menulis hari ke-15
#Tulisan ke-22
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren BuSdh saya follow mohon follow balik ya
Kalimatnya sangat luar biasaa
Mantap Bu
Menarik ceritanya bu
Keren bun... semoga kegalauannya habis bersama habisnya secangkir kopi.. hehehe...moga sukses selalu bun
Luar biasa